Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Sukamta meminta Presiden Joko Widodo merespon isu yang sangat sensitif mengenai upaya dugaan makar.
Hal itu terkait tulisan Allan Nairn, wartawan asal Amerika yang merilis hasil investigasinya tentang dugaan upaya makar dengan beberapa nama disebut salah satunya Panglima TNI.
Sukamta dapat memahami upaya Mabes TNI untuk melalukan langkah-langkah terkait pemberitaan tersebut.
Menurut Sukamta, dengan didukung lembaga intelejen BIN dan BAIS hampir dipastikan tidak ada yang luput dari perhatian Presiden.
Oleh sebab itu Presiden perlu segera membuat statemen dengan mengingat posisi TNI selama ini adalah tulang punggung negara, loyalitas mereka terhadap pemerintah tidak pernah diragukan.
“Saya berharap perlu segera ada statemen pembelaan Pak Presiden terhadap TNI yang saat ini sedang dihinggapi isu makar, hal ini akan mendinginkan suasana dan menghilangkan rasa curiga antar berbagai komponen bangsa," kata Sukamta dalam keterangan tertulis, Minggu (23/4/2017).
Jika Presiden Jokowi tidak segera memberikan pernyataan membantah hasil investigasi Allan Nairn dan membiarkan Mabes TNI bekerja sendiri melalukan upaya hukum, Sukamta khawatir akan muncul persepsi-persepsi liar yang berkembang lebih luas.
“Ini sangat berbahaya bagi kesatuan bangsa dan negara. Saya berharap semua komponen bangsa harus kompak,” tegas Politikus PKS itu.
Sukamta juga memahami pihak TNI yang mempertimbangkan proses hukum terhadap redaksi Tirto.id. Namun, ia juga meminta respon Presiden Jokowi.
Sebelumnya, informasi tersebut telah dibantah TNI. Bantahan itu ditegaskan oleh Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos, di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (21/4/2017). "Itu sama sekali tidak benar," kata Kapuspen dalam surat elektronik yang diterima Tribunnews.com.