News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Puncak

Kecelakaan Maut di Puncak, Anggota Komisi V Minta Pengusaha Transportasi Ditindak Tegas

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laka maut bus HS Transport di Gadog, Puncak, Kabupaten Bogor, Sabtu (22/4/2017) sore.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Nizar Zahro prihatin kecelakaan beruntun yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia di puncak Bogor.

Nizar meminta perusahaan bus pariwisata untuk lebih disiplin lagi dalam masalah pemilihan pengemudi dan perawatan kendaraanya.

"Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya. Kalau bukan karena human error, masalahnya ada pada kendaraan transportasinnya," kata Nizar melalui pesan singkat, Senin (24/4/2017).

Terlebih lagi, kata Nizar, dalam kecelakaan tersebut diketahui sopir bus pariwisata tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Karenanya, Politikus Gerindra itu, mengimbau agar perusahan transportasi tidak hanya mengejar keuntungan dan mengesampingkan keselamatan dan pelayanan penumpang.

"Perlu untuk ditindak tegas juga pelaku usaha transportasi bus pariwisata itu. Agar menjadi pelajaran bagi pelaku usaha transportasi lainnya," kata Nizar.

Nizar menjelaskan, selain pengemudi yang tidak mengantongi SIM, ternyata kecelakaan beruntun tersebut dikarenakan kendaraan busnya mengalami rem blong sehingga terjadi tabrakan beruntun.

"Ini sebab kecelakaannya fatal. Humam error dan kendaraannya sama-sama jadi penyebab," ujar Nizar.

Selain itu, Nizar mengatakan jalan menuju puncak Bogor yang memang padat juga bisa menjadi penyebab dari kecelakaan beruntun yang mengerikan tersebut.

Ketika liburan jalan menuju puncak Bogor seringkali macet.

Ia mengakui jalan tersebut butuh untuk dilebarkan atau dibagun rute lain menuju puncak Bogor.

"Sehingga selain tidak macet, ketika terjadi kecelakaan tidak beruntun seperti yang saat ini terjadi dan mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Nizar.

Maka dari itu, Nizar meminta Kementerian PU dan Pemerintah Kota Bogor diharapkan berkoordinasi dan mencari solusi alternatif.

"Pihaknya sebagai anggota komisi yang membidangi masalah infrastruktur siap untuk membantu sesuai kewenangan yang dimiliki," kata Nizar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini