News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Rutan Pekanbaru

Sekitar 200 Napi Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk Masih Berkeliaran

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hingga Sabtu (6/5/2017) per pukul 14.30 WIB, sebanyak 216 napi dan tahanan yang kabur pasca-kerusuhan di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, telah berhasil ditangkap petugas.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo, ketika diwawancarai Kompas TV dalam Program Kompas Petang, Sabtu (6/5/2017) sore.

"Tahanan atau napi yang sudah tertangkap kembali sebanyak 216 orang dari berdasarkan data terakhir yang kabur 442," ujar Guntur

Artinya, masih terdapat 200-an lagi napi dan tahanan yang masih berkeliaran bebas hingga saat ini.

Menurut Guntur, 216 napi dan tahanan yang kabur tertangkap petugas saat bersembunyi di perumahan warga sekitar rutan dan saat melakukan pelarian dengan angkutan umum di beberapa kabupaten di Provinsi Riau.

Di antaranya di Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak dan Kabupaten Bengkalis.

Sampai saat ini, ratusan personel kepolisian dari Polda Riau dan sejumlah polres masih melakukan pencarian serta pengejaran terhadap para napi dan tahanan yang masih melarikan diri.

Sementara, kondisi di dalam Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk sudah kondusif. Sejumlah napi dan tahanan yang sebelumnya berkeliaran di sekitar rutan sudah kembali ke blok masing-masing.

Selain itu, ada 700 personel gabungan dari Polri, TNI dan Satpol yang melakukan penjagaan di sekeliling rutan.

Diberitakan, kerusuhan disertai bentrok fisik terjadi di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, terjadi pada Jumat siang kemarin, menjelang para penghuni dikeluarkan dari sel untuk pelaksanaan Salat Jumat.

Pembakaran dan perusakan fasilitas rutan dilakukan para napi dan tahanan.

Penyebab kerusuhan sendiri diduga dipicu kelebihan kapasitas, minimnya fasilitas air dan adanya pelayanan atau perlakuan petugas rutan yang tidak mengenakkan.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini