Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MUNA - Nilai toleransi di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara masih tetap terjaga hingga saat ini.
Beberapa rumah ibadah seperti gereja, masjid hingga wihara letaknya berdekatan di Pulau Muna.
Tidak ada masalah meskipun lokasi tempat ibadah beda agama letaknya berdekatan.
Walau begitu, Polres Muna tetap tidak ingin terlena.
Mereka terus memantau kemungkinan timbulnya akar atau bibit radikalisme di sana.
"Radikalisme harus diberantas. Kami Polres Muna melihat saat ini mulai ada kekerasan di masyarakat meski tidak sampai di titik radikalisme tapi ini bisa jadi radikal kalau diprovokasi," ujar Kapolres Muna, AKBP Agung Ramos P Sinaga, Selasa (16/5/2017).
Untuk menghindari tumbuhnya paham radikalisme, Agung Ramos mengaku pihaknya bekerja sama penuh dengan pihak terkait seperti Pemda, TNI, tokoh agama hingga tokoh masyarakat.
Lebih lanjut, anggota Bhabinkamtibnas Polres Muna, Bripka Ilham Jaya juga menyatakan paham radikalisme tidak bisa disepelekan.
Alhasil dalam setiap tugasnya, Bripka Ilham selalu menyampaikan soal bahaya radikalisme pada para warganya.
"Memang sejauh ini belum ada mereka-mereka yang menyebarkan paham radikalisme di Muna tapi tetap saja tidak bisa disepelekan. Saya selalu minta warga waspada dan melaporkan kalau ada yang mencurigakan," katanya.