TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah orang mendatangi Komnas HAM memberikan dukungan kepada Komnas HAM mengusut dugaan kriminalisasi ulama termasuk terseretnya nama Habib Rizieq Shihab.
Wakil Ketua Komnas HAM, Ansori Sinungan menjelaskan, akan menindaklanjuti laporan presidium alumni 212 dengan cara menghubungi Habib Rizieq untuk dimintai keterangannya.
Disebutkan pihak Komnas HAM tidak bisa memenuhi permintaan massa aksi yang menginginkan agar investigasi dilakukan di luar negeri.
Lantaran saat ini Rizieq sedang mengadukan kasusnya kepada seorang Komisioner Komisi HAM PBB.
"Investigasi dimana pun bisa dilakukan, mau sampai Alaska juga boleh," ujar Ansori di Gedung Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2017).
Namun, terbatasnya dana Komnas HAM menjadi alasan pihaknya tidak bisa menemui langsung habib Rizieq di luar negeri.
"Kalau lembaga lain kan dananya banyak, tapi ya, DPR bilang anggaran kami memang kecil, mau keluar negeri saja dipermasalahkan," ucapnya.
Atas keterbatasan tersebut Komnas Ham pun meminta maaf.
"Ya saya mohon maaf mungkin karena Komnas HAM, sebenarnya apa bedanya dengan KPK yang juga lembaga eksternal juga. Tapi kenapa KPK anggarannya besar? Ya kan?" katanya.
Karena itu, proses investigasi akan dilakukan dengan cara teleconfrence jarak jauh.
Namun, dirinya belum bisa memastikan kapan proses tersebut akan dilaksanakan. (Rangga Baskoro)