TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau yang akrab dipanggil Cak Imin, setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo tentang enam bulan terakhir yang sia-sia.
"Jangan sampai kita berantem membuang waktu sia-sia. Kita harus membangun rasa percaya diri satu dengan yang lain," ujar Cak Imin kepada wartawan di kediamannya kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2017).
Ia mengatakan bahwa sudah cukup apa yang terjadi selama enam bulan terakhir.
Baca: Tokoh Politik dan Pemuka Agama Kumpul di Rumah Cak Imin, Hasilkan 8 Poin Seruan Merah Putih
Saat ini semua pihak harus bersatu dan fokus menyelesaikan tugas masing-masing untuk membangun negara.
Tak hanya itu, para pemimpin baik di bidang politik maupun agama, bisa memberikan contoh.
"Kita berharap semua sudah saatnya, terus memberikan tauladan untuk saling percaya satu sama lain," kata Cak Imin.
Jika tidak segera diakhiri, dikhawatirkan kekisruhan yang terjadi belakangan ini akan berujung menjadi konflik horizontal.
Hal tersebut nyaris terjadi di Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu.
"Yang paling mengkhawatirkan bentrok konflik horizontal, (seperti) kemarin peristiwa di Kalimantan Tengah, tidak boleh terjadi," katanya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Cak Imin mengimbau semua pihak untuk tidak menggelar pengumpulan massa setidaknya sampai tiga bulan ke depan.
Ia mengaku percaya, kisruh akibat dinamika politik belakangan ini akan menurun dalam tiga bulan ke depan.
"Karena suasananya masih kesalahpahaman, kita bangun dulu trust (kepercayaan), pengumpulan massa boleh kalau pengajian kegiatan keagamaan, kalau politik nanti dulu," katanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam sebuah acara di Bogor, Jawa Barat siang tadi mengkritik soal kisruh yang terjadi antar kelompok belakangan ini.
"Kita harus kembali fokus kerja, kerja.Sudah enam-delapan bulan ini tabungan energi kita habis untuk hal yang tidak berguna sama sekali," ujar Jokowi.