Laporan wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Serangan bom bunuh diri oleh dua orang terduga teroris di Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam, tidak luput dari pemberitaan media asing.
Adalah kantor berita Associated Press (AP), AFP, CNN, DW News, TIME, News.com.au, Channel News Asia (CNA), Bernama dan media asing lainnya melaporkan mengenai serangan teror yang merenggut nyawa 3 personil kepolisian.
AP mengangkat judul "Dua bom bunuh diri Tewaskan Tiga Anggota Polisi, Lukai 10 Orang 10 lainnya di Indonesia."
Dalam laporannya AP mengutip keterangan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto, bahwa Dua bom bunuh diri di dekat terminal bus Kampung Melayu Rabu malam menewaskan tiga polisi dan 10 orang terluka, termasuk lima petugas Polri.
Dia menambahkan bahwa sepuluh orang yang terluka — lima polisi dan lima sipil — sudah dibawa ke beberapa rumah sakit terdekat dari TKP.
Sebelumnya, Wakapolri Komjen Syafruddin, mengatakan penyelidikan awal menunjukkan ada dua ledakan dan seorang pembom bunuh diri diduga juga tewas di tempat kejadian.
"Malam ini, untuk warga negara Indonesia dan kita semua yang ada di sini di tempat kejadian, saya menyatakan keprihatinan yang sangat mendalam. Telah ada ledakan bom di Kampung Melayu dan ini diyakini bom bunuh diri,"katanya.
Channel News Asia yang bermarkas di Singapura mengangkat judul "Serangan Bom Bunuh Diri Di Indonesia Tewaskan 3 Personil Polisi."
Media ini pun mengutip keterangan Kadiv Humas Mabes Polri bahwa jenis bom yang dipakai dalam aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu adalah bom panci.
Aksi bom bunuh diri ini menargetkan aparat kepolisian yang tengah bersiaga menjaga pawai obor.
Mengutip AFP, CNA menjelaskan pasukan keamanan telah menjadi sasaran utama dalam beberapa tahun terakhir oleh militan di Indonesia.
Menanggapi teror bom bunuh diri di Halte Bus Transjakarta di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur kemarin malam, Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan menjaga persatuan.
Presiden menyatakan dirinya telah memerintahkan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut tuntas aksi teror tersebut.
Presiden juga menyampaikan rasa duka citanya kepada para korban, terutama dukanya terhadap korban meninggal yang diantaranya adalah aparat kepolisian.
"Pasukan anti teror Densus 88 sedang melakukan investigasi, kami ingin tahu dari mana para pelaku pemboman berasal, kelompok mereka berafiliasi," juru bicara Polisi Nasional Setyo Wasisto kepada AFP. (AP/AFP/CNA/CNN/TIME/BERNAMA)