TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Insiden ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan 12 orang lainnya menderita luka-luka.
Ledakan bom terjadi dua kali dengan selisih waktu sekitar lima menit, yaitu pada Rabu (24/5/2017), sekitar pukul 21.00 dan 21.05 WIB. Pelaku tewas di tempat dengan potongan tubuh kepala, kaki, dan badan terpisah.
Baca: IPW: Jangan Terprovokasi, Bom Kampung Melayu bukan Pengalihan Isu
Korban meninggal diketahui lima orang (dua orang terduga pelaku dan tiga anggota Polri) dan 12 korban luka-luka, terdiri dari tujuh anggota Polri dan lima masyarakat sipil.
"Ada dua TKP, pertama depan toilet, kedua dekat halte busway. Pelaku diduga ada dua orang. Keduanya meninggal dunia. Saat ini masih diidentifikasi Inafis," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, Kamis (25/5/2017).
Jasad dua terduga pelaku teror sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. Sementara itu, jasad tiga aparat kepolisian sudah dibawa ke rumah duka.
Briptu Anumerta Ridho Setiawan dimakamkan di Lampung. Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata dimakamkan di Klaten, Jawa Tengah. Briptu Taufan Tsunami dimakamkan di Bekasi.
"Taufan sudah dimakamkan. Ridho dimakamkan di Lampung. Adinata di Klaten," kata dia.
Lima orang luka dirawat di Rumah Sakit Premier Jatinegara. Mereka yaitu, Bripda Topan Al Agung, Bripda Feri, Bripda Yogi, Agung, dan Jihan.
"Luka-luka Bripda Feri, Bripda Yogi, Bripda M Puji, Bripda M Al Agung," ujarnya.
Sementara itu, seorang aparat kepolisian Bripda Muhamad Fuji Saputra mengalami trauma. Dia dibawa ke Rumah Sakit Polri.
Sedangkan, tiga orang korban menderita luka lainnya dirawat di Rumah Sakit Budhi Asih. Mereka yaitu, Bripda Muh. Al-Agum Pangestu, Susi Afitriani, dan Tasdik.
Tiga orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Hermina. Mereka yaitu, Bripda M Zulkron Rian Nugroho, Bripda Pandu Dwi Laksono, dan Damai Sihaloho.