TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito karnavian mengatakan berdasarkan informasi yang diterima, pelaku peledakan di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017) malam merupakan kelompok lama.
Mereka merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Ini kelompok pelaku lama juga, kelompok JAD sel Bandung Raya," kata Tito di lokasi ledakan, pada Jumat (26/5/2017) petang.
Tito yang juga Mantan Kepala Badan nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tersebut mengatakan sebagian dari anggota JAD sudah ada yang ditangkap.
Baca: Ustaz Arifin Ilham Komentari Bom Bunuh Diri Kampung Melayu, Berikut Ulasannya
Beberapa rencana aksi mereka juga berhasil digagalkan Densus 88.
Salah satunya, rencana pengeboman di pos polisi, Simpang Lima Senen, Jakarta Pusat.
"Sebetulnya mereka sudah merencanakan aksi teror kepada anggota kepolisian di pos polisi Senen, simpang lima Jakarta Pusat. Berhasil digagalkan Tim Densus, sebagian dilumpuhkan di Waduk Jatiluhur (Jawa Barat)," katanya.
Kelompok pelaku peledakan Kampung melayu, juga menurut Tito, merupakan kelompok yang sama, yang merencanakan pengeboman di Bandung Februari lalu.
Baca: Geledah Rumah Kontrakan di Bandung, Densus 88 Dobrak Pintu
Rencana tersebut gagal, karena bom meledak terlebih dahulu di Taman Pandawa, Bandung.
"Sehingga akhirnya melarikan diri masuk ke kantor lurah (Cicendo) dilakukan pengepungan jajaran Polda Jabar, kemudian berhasil dilumpuhkan," pungkasnya.
Sebelumnya. bom meledak di Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu malam lalu.
Ledakan tersebut menyebabkan 16 orang korban.
Termasuk, tiga orang petugas kepolisian meninggal, dua orang terduga pelaku tewas, dan lima warga sipil dan enam anggota polisi luka.