News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Kampung Melayu

Kapolri: Kelompok Teroris Membajak Ajaran dan Ayat Tertentu demi Kepentingan Mereka

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian dan Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Setya Wasisto saat melakukan konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017). Kapolri menjelaskan terduga pelaku bom bunuh diri kampung Melayu adalah jaringan teroris jamaah Anshorut Daulah (JAD) dua pelaku itu ternyata satu jaringan dengan JAD Bandung. Tribunnews/Jeprima

Laporan Waryawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian membantah pihak kepolisian hanya menyasar kelompok terorisme yang beragama Islam.

Tito menjelaskan Polri seusai undang-undang ditugaskan sebagai garda depan memberantas terorisme.

"Sekadar melaksanakan tugas pelaksana tugas. Kita tidak melihat siapa dia. Equality before the law," kata Tito dalam acara Rosi dan Kapolri di Kompas TV, Jumat (26/5/2017).

Tito menuturkan di Indonesia berkembang kelompok yang mengindentifikasi agama Islam.

Ia menegaskan teroris tidak harus agama Islam. Sedangkan di negara lain terdapat kelompok teroris yang membawa simbol Katolik atau Kristen Protestan.

Baca: Marsekal TNI AU Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembelian Helikopter

"Kebetulan Indonesia yang melakukan aksi membawa simbol Islam, ini kelompok kecil memissinterpretasikan menterjemahkan ajaran agama tidak tepat," kata Kapolri.

"Jihad diartikan dengan perang dan membunuh, padahal pengertian jihad yang lain bekerja bersungguh-sungguh," kata mantan Kepala BNPT itu.

Tito mengatakan kelompok teroris membajak ajaran dan ayat tertentu untuk kepentingan serta ideologi mereka.

"Paham takhfiri yang bukan berasal dari Tuhan bid'ah, sementara saya yakin mayoritas Islam tak beranggapan seperti itu," kata Tito.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini