News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Marwan Jafar: Rakyat Makin Susah

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politikus PKB Marwan Jafar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Bakal calon gubernur Jawa Tengah, Marwan Jafar prihatin dengan kehidupan ekonomi masyarakat yang semakin sulit akhir-akhir ini.

Masyarakat sering mengeluh, naiknya harga bahan pokok, rendahnya daya beli masyarakat dan semakin sulitnya mendapat pekerjaan, serta semakin meningkatnya angka pengangguran.

Semakin sulitnya kehidupan ekonomi masyarakat ini bukanlah isu semata. Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini mengaku kerap mendapat keluhan langsung dari masyarakat setiap kali turun ke tengah-tengah masyarakat di Jawa Tengah, terutama di bulan puasa dan jelang Lebaran.

"Rakyat makin susah. Petani, nelayan, pedagang selalu keluhkan makin sulitnya ekonomi. Masyarakat makin sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kebutuhan hidup makin mahal, cari pekerjaan juga susah. Ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama, harus segera dihentikan dan disudahi,” kata Marwan, Kamis (1/6/2017) kemarin.

Marwan berharap pemerintah secepatnya memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat. Jika tidak dikhawatirkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin menurun.

Bukan hanya pemerintah saja yang terkena imbasnya, kata Marwan, peran partai politik sebagai pilar demokrasi juga akan mendapatkan imbasnya dari masyarakat.

"Ini bisa berbahaya. Jangan karena masyarakat alami kesulitan ekonomi, mereka jadi tidak percaya lagi dengan lembaga manapun," katanya.

Marwan kemudian mencontohkan masalah pengangguran di Jawa Tengah yang semakin meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ada peningkatan pengangguran di Jawa tengah pada Februari 2017 secara absolut sebanyak 3.000 orang.

Menurutnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah perkotaan selalu lebih tinggi dari TPT wilayah pedesaan. TPT perkotaan sebesar 4,43 persen dan pedesaan 3,89 persen. Sedangkan untuk TPT Diploma 3 menempati posisi tertinggi 9,00 persen, disusul SMK 8,07 persen.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menyoroti masalah kemiskinan dan ketimpangan ekonomi di Jawa Tengah yang masih menjadi persoalan serius.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah menempati peringkat tertinggi kedua di Indonesia setelah Jawa Timur, sebanyak 4.493.750 jiwa. "Belum lagi masalah nasib para petani yang semakin terpuruk," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini