TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramadan menjadi momen terbaik untuk menanggulangi peredaran narkoba karena bulan ini merupakan momen peningkatan iman dan taqwa.
"Di bulan Ramadan ini, yang halal saja dilarang untuk dilakukan, termasuk mengonsumsi makanan yang halalan thayyiban sekalipun (di siang hari). Apalagi kalau mengonsumsi barang haram semacam narkoba," kata Kepala Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) Nasional, Idy Muzayyad di Kantor GP ANSOR, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Idy mengatakan, kalau dikaitkan dengan iman dan taqwa, maka dapat dikatakan bahwa iman dan taqwa seseorang itu antara lain bisa dilihat mengonsumsi narkoba atau tidak.
"Makna taqwa itu kan menjalankan perintah kebaikan sekaligus menjauhi keburukan atau yang dilarang. Narkoba jelas dilarang karena membahayakan sehingga orang yg bertakwa itu artinya yang menjauhi narkoba," ucap Idy.
Karenanya, lanjut Idy, BAANAR mengajak kepada seluruh elemen masyarakat khususnya umat Islam untuk memanfaatkan secara maksimal bulan Ramadan ini untuk memberantas narkoba yang peredarannya seringkali tidak jauh dari lingkungan kita.
"Meskipun kewenangan penanganan hukum ada pada aparat penegak hukum, tapi kalau ada kemungkaran penyalahgunaan narkoba kita kita tidak boleh diam. Karena pepatah mengatakan, rusaknya dunia ini bukan semata karena banyaknya orang jahat, tapi lebih disebabkan karena orang baik yang diam," kata Idy.
Dalam kesempatan ini Idy mengatakan, BAANAR bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan Kemensos RI, akan terus mengajak masyarakat menjauhi narkoba dan mengingatkan bahayanya yang jelas merusak generasi bangsa dan melemahkan kedaulatan negara.
"Ketika kita bicara NKRI sekalipun maka, itu NKRI yang kuat dan berdaulat akan terjadi bila narkoba tertanggulangi. Jangan bicara NKRI harga mati kalau ternyata banyak generasi muda yang mati gara-gara narkoba. Waspadalah!" tandasnya.