TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta Pertamina dan mitra SPBU-nya untuk memperbaiki pelayanan toilet agar lebih bersih, cukup ketersediaan air bersih.
Pun terkait kejelasan aturan bahwa toilet di SPBU itu berbayar atau tidak.
Demikian Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan kepada Tribunnews.com, Senin (19/6/2017).
Pasalnya menjelang Lebaran Idul Fitri 2017, pemudik Lebaran mulai menggeliat menuju kampung halamannya.
Sebagian menggunakan angkutan umum, dan sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat.
Untuk pemudik dengan kendaraan pribadi, SPBU menjadi fasilitas publik yang wajib didatangi.
Bahkan, pemudik memanfaatkan SPBU bukan hanya untuk mengisi bahan bakar saja, tetapi juga untuk beribadah, ke toilet, istirahat, dan belanja.
YLKI pun banyak mendapatkan laporan/pengaduan, dan juga hasil survei YLKI, bahwa toilet di SPBU belum mampu memenuhi harapan konsumen karena masih kotor, suplai air bersih kurang dan dikenakan tarif/berbayar.
"Oleh karena itu, YLKI mendorong Pertamina dan mitra SPBU-nya untuk memperbaiki pelayanan toilet," ujar Tulus kepada Tribunnews.com, Senin (19/6/2017).
Bahkan imbuhnya, sangat diperlukan adanya toilet portable sehingga bisa mengurai antrian di toilet, khususnya untuk toilet perempuan.
"Antrian di toilet berpengaruh terhadap kapasitas SPBU dan terbukti bisa memicu kemacetan," katanya.