TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri terkejut saat dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Pengarah Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).
Hal itu disampaikan Megawati saat peringatan Haul Bung Karno ke -47 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (21/6/2017).
"Saya baru beberapa hari yang lalu dilantik oleh bapak presiden untuk bersama berada di sebuah unit yang ketika saya pun kaget dilantik juga lalu presiden bertanya kepada saya," kata Megawati.
Megawati sempat menggungkapkan pertanyaan yang disampaikan Presiden Joko Widodo.
"Ibu enggak apa-apa ya kalau jadi pengarah unit? Buat Pancasila sih saya ditaruh dimana saja saya berterimakasih," kata Megawati menirukan ucapan Jokowi.
Baca: Datangi Parlemen, Megawati Hadiri Peringatan Haul ke-47 Bung Karno
Megawati mengingat UKP-PIP saat melihat Mantan Ketua MK Mahfud MD hadir dalam acara tersebut.
Ketua Umum PDI Perjuangan itu lalu mengomentari buku "Bung Karno, Islam dan Pancasila" yang ditulis Wasekjen PDIP Ahmad Basarah.
"Ketika almarhum Pak Taufik Kiemas masih ada, saya pernah berbincang dengan Basarah. Saya tugaskan Yasonna dan sekarang Basarah, saya lihat kader partai minat besar di masalah hukum dan konstitusi, tugasmu disana," kata Megawati.
Megawati sempat bercerita kepada Basarah mengenai keprihatinannya karena pemuda tidak adanya yang mau mengambil disertasi.
Ia lalu mengingat ayahnya Soekarno yang meminta dirinya memperhatikan gestur tubuh bila ingin menjadi pemimpin.
"Beliau suka bahasa velanda, kalau sekarang body language. Kenapa saya bilang? Alis kamu angkat saja bisa diamati ke bawah ke akar rumput dengan tafsir berbeda. Oh begitu apa maksudnya? Harus hati-hati jadi pemimpin jangan bawa rakyat ke kancah yang justru jadi kekerasan dan kesedihan," kata Megawati.