News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PDI-P: Islam dan Nasionalisme Harus Berdampingan dengan Kokoh

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Acara Haul Bung Karno ke-47 dan peluncuran buku 'Bung Karno, Islam dan Pancasila' di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (21/6/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI Ahmad Basarah menjelaskan golongan Islam dan golongan nasionalisme adalah ibarat dua rel kereta api. Kedua golongan kata Basarah bagaikan kereta, jika satu relnya patah maka di atasnya tidak dapat mengantarkan penumpangnya sampai ke tujuan.

"Akibat fatalnya adalah kereta api itu akan terjungkal dan mencelakakan para penumpang yang ada di dalamnya," ujar Basarah di Haul Bung Karno ke-47 dan peluncuran buku “Bung Karno, Islam, dan Pancasila” di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Tampak hadir Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Dr Arief Hidayat, mantan Ketua MK Mahfud MD, Menkumham Yasonna Laoly, Mendagri Tjahjo Kumolo, pimpinan fraksi di MPR RI.

“Kalau Islam dan nasionalisme dipisahkan atau diadu-domba maka hancurlah Indonesia,” kata Ahmad Basarah dalam sambutan yang diberi judul “Pledoi untuk Bung Karno dan Pemikiran-Pemikirannya”.

Menurut Ahmad Basarah, Pancasila yang di dalamnya mengandung unsur-unsur keislaman dan nasionalisme adalah laksana dua rel kereta api. Jika keduanya berdampingan dengan kokoh, Basarah yakin bisa mengantarkan Indonesia pada tujuan bernegaranya.

"Yaitu, tatanan masyarakat yang subur makmur dan adil serta bahagia lahir bathin (Baldatun Thayyibatum Wa Rabbun Ghafur),” paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini