Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat bersuara mengenai wacana pembekuan anggaran KPK dan Polri. Wacana tersebut muncul karena Polri dan KPK dianggap tidak koorperatif dengan Pansus Angket KPK untuk menghadirkan Miryam S Haryani.
Wakil Sekjen Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengungkapkan adanya anggota pansus angket yang begitu emosi dan marah terhadap KPK dan Polri yang tidak mau menghadirkan Miryam Haryani ternyata berujung ancaman untuk bekukan anggaran KPK dan Polri. Anggota Pansus Angket KPK itu merupakan Politikus Golkar M. Misbakhun.
"Beranikah Pansus untuk bekukan? Semua pihak tentu sedang menunggu langkah berani tersebut. Kalau benar pansus mempunyai data-data yang lengkap, alasan-alasan yang argumentatif bahwa KPK dan Polri sudah menyimpang kenapa harus takut? Tentu alasan tersebut harus rasional, argumentatif dan akuntable," kata Didi dalam keterangan tertulis, Jumat (23/6/2017).
Didi mengatakan masyarakat akan memberi hormat jika keberanian Pansus Angket KPK didukung dengan argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan.
"Justru kalau takut maka ternyata anggota pansus hanya pandai gertak, menakut-nakuti untuk suatu hal yang belum jelas. Rakyat tentu akan mencatat dan menilai," kata Didi.
Didi mengingatkan pernyataan wakil rakyat harus terukur dengan berbasis data yang kuat dan akuntabel. Ia menegaskan rakyat sedang menunggu keberanian tersebut. Didi menegaskan pertaruhan kredibilitas Pansus Angket KPK jika ternyata ancaman itu hanyalah sebatas di bibir saja
"Kredibilitas pansus angket dipertanyakan jadinya. Kenapa jadi gamang dan ragu ragu sendiri terhadap keyakinan yang sudah tersebar luas ke publik tersebut," kata Didi.
"Sekali lagi rakyat menunggu keberanian tersebut, kredibilitas anda dan kehormatan anda, sedang anda pertaruhkan!" tegasnya.