TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Nama "Mulyadi" mendadak booming karena nama tersebut sama dengan nama pelaku pelaku penusukan dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, dekat Lapangan Bhayangkara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2017) malam.
Terlebih sesuai alamat KTP pelaku, Mulyadi tinggal di Desa Pagaulan RT 012 RW 005 Kel Suka Resmi Kecamatan Cikarang Selatan Kota Bekasi.
Di Desa Pagaulan ada sekitar lima orang yang bernama Mulyadi.
Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, kelima Mulyadi itu yakni Mulyadi Ucok yang kini berada di Lapas karena kasus narkoba, Haji Mulyadi yang tinggal di RT 11, Mulyadi yang mengalami gangguan jiwa, Mulyadi yang punya empang dan Mulyadi yang masih usia ABG.
Baca: Pengamat Sebut Serangan kepada Polisi di Masjid Dekat Mabes Polri Sebagai Teror Paket Hemat
Hasil penelusuran Polri, Mulyadi pelaku penusukan hanya numpang alamat.
Karena alamat yang tertera di KTP-nya adalah alamat dari kakak iparnya.
Kakak Ipar Mulyadi juga sempat diboyong ke Polsek Cikarang Selatan untuk dimintai keterangan soal sosok sang adik Ipar serta aktivitasnya selama ini.
Tribunnews.com, Sabtu (1/7/2017) sempat mendatangi orang yang juga bernama Mulyadi, warga asli Desa Pagaulan, pemilik empang.
Baca: Al-Falatehan, Masjid di Jalan Palatehan
Karena namanya sama, Mulyadi turut diintrograsi petugas.
Namun tanda tangan, foto dan tempat kelahiran Mulyadi berbeda dengan Mulyadi teroris sehingga dia hanya dimintai keterangan.
Sedari siang hingga sore hari, rekan-rekan Mulyadi dan pelanggan pemancingannya banyak yang menemui Mulyadi untuk menanyakan peristiwa tersebut.
Kian sore, makin banyak rekan-rekan Mulyadi yang datang ke pemancingan.
Mulyadi dengan ramah menyambut dan menerima kedatangan mereka.
Mulyadi lalu menceritakan asal mula dirinya dibawa untuk diperiksa polisi kemudian dilepaskan.
Seluruh obrolan itu berjalan santai dan penuh canda di samping pemancingan.
Beberapa rekan Mulyadi ada juga yang sambil memancing.
"Nah kan jadi ramai nih karena Mulyadi, pemancingan saya dong disponsorin," ucap Mulyadi.
Karena peristiwa itu, Mulyadi mengaku banyak mendapat SMS dan telepon yang menanyakan keadaanya.
"Teman-teman saya, saudara bahkan teman yang di Palembang dan Lampung nanya soal Mulyadi. Saya jadi tenar sekarang, tapi saya udah jelaskan semua itu cuma sama nama. Saya juga kooperatif dengan polisi," ujarnya.
Ditanya apakah karena namanya sama dengan Mulyadi pelaku penusukan anggota Brimob, lalu akan Mulyadi mengganti nama? Pria in langsung tertawa.
Menurutnya dia tidak akan mengganti nama.
Dia berharapan nama Mulyadi bisa membawa keberuntungan, termasuk untuk usaha empangnya yang sudah berjalan selama 10 tahun terakhir.
"Gak lah, masa ganti nama. Nanti urusnya susah lagi, pakai bubur merah putih," tambahnya.