TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Singapura masih bersedia memberikan bantuan kepada Indonesia, jika bencana kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) kembali terjadi.
Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, usai menerima kunjungan Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura, Masagus Zulkifli, di kantornya, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
"Tadi (perwakilan) Singapura memberikan satu penjelasan bahwa mereka menyediakan bantuan teknis, dan equipment (red: peralatan), untuk menanggulangi Kahutla di Indonesia, kalau diperlukan. Tapi sekarang kita belum memerlukan itu," ujarnya.
Kepada wartawan usai menerima kunjungan Masagus Zulkifli, ia mengatakan dalam kunjungan hari ini, keduanya banyak membahas soal bencana Kahutla dan sejumlah hal terkait lainnya, di mana Singapura juga ikut menjadi korban atas asap yang berasal dari Pulau Sumatera dan pulau Kalimantan itu.
"Kita bicara bagaimana perkebunan Kelapa Sawit, kita bicara bagaimana menangani Kahutla, dan dampak asap yang ke sana ke mari," katanya.
Menkopolhukam menyampaikan kepada sang menteri Singappura, bahwa pemerintah sudah mengambil langkah serius, untuk mengantisipasi terulangnya bencana serupa, dengan penanganan dari hulu hingga hilir masalah. Pemerintah juga sudah membentuk badan khsusu untuk menanggulangi masalah tersebut.
"Mengubah petani tradisional yang suka membakar hutan menjadi petani yang tidak membakar hutan, penyediaan embung-embung air, kemudian pompa air. Tetap mengatasi Kahutla, butuh mengerahkan semua kekuatan yang ada, ternyata hasilnya luar biasa," ujarnya.
"Tahun ini hotspot yang terjadi yang dulu ribuan, sekarang tinggal ratusan (jumlahnya), artinya usaha pemerintah juga dihargai negara lain, terutama Singapura yang seringkali mendapatkan asap yang mengganggu kehidupan masyarakat mereka," katanya.