News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kebakaran Hutan

Singapura Siap Memberikan Bantuan Bila Kahutla Kembali Terjadi

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyegelan Lahan Terbakar di Taman Nasional Tesso Nilo - Sejumlah pasukan elite TNI AU Batalyon Paskhas dan Polda Riau yang tergabung dalam Satgas Udara Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) melakukan penyegelan serta membakar pondok ilegal milik perambah di Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Selasa (19/7/2016). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau, sepanjang 2016 kebakaran hutan dan lahan terus telah menghanguskan lebih dari 1500 hektar luasan lahan. Tribun Pekanbaru/Melvinas Priananda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Singapura masih bersedia memberikan bantuan kepada Indonesia, jika bencana kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) kembali terjadi.

Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, usai menerima kunjungan Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura, Masagus Zulkifli, di kantornya, Jakarta, Selasa (11/7/2017).

"Tadi (perwakilan) Singapura memberikan satu penjelasan bahwa mereka menyediakan bantuan teknis, dan equipment (red: peralatan), untuk menanggulangi Kahutla di Indonesia, kalau diperlukan. Tapi sekarang kita belum memerlukan itu," ujarnya.

Kepada wartawan usai menerima kunjungan Masagus Zulkifli, ia mengatakan dalam kunjungan hari ini, keduanya banyak membahas soal bencana Kahutla dan sejumlah hal terkait lainnya, di mana Singapura juga ikut menjadi korban atas asap yang berasal dari Pulau Sumatera dan pulau Kalimantan itu.

"Kita bicara bagaimana perkebunan Kelapa Sawit, kita bicara bagaimana menangani Kahutla, dan dampak asap yang ke sana ke mari," katanya.

Menkopolhukam menyampaikan kepada sang menteri Singappura, bahwa pemerintah sudah mengambil langkah serius, untuk mengantisipasi terulangnya bencana serupa, dengan penanganan dari hulu hingga hilir masalah. Pemerintah juga sudah membentuk badan khsusu untuk menanggulangi masalah tersebut.

"Mengubah petani tradisional yang suka membakar hutan menjadi petani yang tidak membakar hutan, penyediaan embung-embung air, kemudian pompa air. Tetap mengatasi Kahutla, butuh mengerahkan semua kekuatan yang ada, ternyata hasilnya luar biasa," ujarnya.

"Tahun ini hotspot yang terjadi yang dulu ribuan, sekarang tinggal ratusan (jumlahnya), artinya usaha pemerintah juga dihargai negara lain, terutama Singapura yang seringkali mendapatkan asap yang mengganggu kehidupan masyarakat mereka," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini