News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat: Menteri-menteri Sekarang Sudah Uzur, Ganti dengan Anak Muda

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Indonesia Jokowi bersalaman dengan masyarakat setelah pembagian sembako di Graha Saba Buana, Solo, Senin (26/6).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Isu reshuffle atau kocok ulang Kabinet Kerja kembali mencuat.

Dalam waktu dekat diprediksi akan segera ada pergantian nama-nama Menteri, mengingat periodesasi Presiden Jokowi tinggal tersisa 2 tahun lagi sehingga membutuhkan akselerasi kinerja.

Beberapa sektor seperti ekonomi dan sumber daya manusia paling layak untuk dilakukan evaluasi menyeluruh oleh Presiden Joko Widodo.

Pengamat Politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedillah Badrun menyarankan agar Presiden segera melakukan evaluasi kinerja Menteri secara objektif serta segera mengganti Menteri yang tidak sesuai dengan target yang telah dicanangkan dalam Nawacita.

“Kalau sebuah rezim melakukan sebuah reshuffle, berarti kabinetnya ada masalah atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sektor ekonomi nampaknya paling bermasalah, karena target pajak tak tercapai dan tingkat kemiskinan naik,” ujar Ubed dalam keterangannya, Rabu (12/7).

Lebih jauh, pengamat yang juga aktivis ini menegaskan Kabinet Kerja membutuhkan orang-orang yang segar yang memiliki energi besar untuk mencapai target-target yang telah dicanangkan.

Ia melihat, komposisi kabinet saat ini masih diisi oleh nama-nama senior, padahal Presiden sangat berkeinginan menjalankan lokomotif perubahan dengan cepat.

“Spirit Nawacita itu kan spirit perubahan. Tetapi spirit perubahan yang besar itu tidak didukung kabinet yang memiliki energi yang besar untuk mencapai target-target itu,” tegas Ubed.

“Saya melihatnya kementerian di era sekarang terlalu banyak yang sepuh, jadi akhirnya semangat muda untuk melakukan perubahan tak tergerak dengan cepat,” sambungnya.

Ia pun menyatakan mendukung penuh jika Presiden Jokowi memasang nama-nama anak muda yang enerjik dan visioner untuk mengisi pos Menteri di Kabinet Kerja.

Menurutnya, anak muda bisa dengan cepat menggerakkan perubahan ke arah yang lebih baik.

Untuk kementerian-kementerian yang sifatnya pembangunan sumber daya manusia misalnya, Ubed menyarankan agar Presiden Jokowi memberikan kursi Menteri kepada anak muda. Sementara sektor ekonomi diisi oleh kalangan profesional.

“Itu wacana yang menarik (Menteri dari anak muda). Jika presiden ingin reshuffle, maka diganti dengan wajah baru, semangat visioner yang kuat dan nama yang memang energi muda. Kalau masih pakai orang lama, ya polanya begitu-begitu saja,” papar Ubed.

Apalagi, lanjut Ubed, sebentar lagi akan masuk tahun politik dimana suhu politik akan menguat jelang Pilpres 2019.

Totalitas kinerja dari para Menteri akan sangat dibutuhkan oleh Presiden Jokowi jika ingin berdampak positif bagi pencalonannya kembali di Pilpres 2019. Ia berharap reshuffle kali ini benar-benar objektif dan tidak sekedar bagi-bagi kursi kekuasaan.

“Efeknya, kalau totalitas bekerja kabinet ini mencapai target akan muncul dampak positif bagi pencalonan Jokowi di 2019 nanti. Tapi kalau hanya bagi-bagi kursi kekuasaan, saya kira susah nantinya (Jokowi) di 2019,” demikian Ubed.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini