Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Jerry Sumampouw menyebut jika Presiden Joko Widodo jadi melakukan reshuffle kabinet kerja jilid III maka itu akan lebih bermakna politis, bukan sekadar penilaian kinerja belaka.
Jerry memprediksi Jokowi akan melakukan evaluasi koalisi pemerintahan agar dalam sisa waktu masa kepemimpinannya nanti bisa mencapai target-target yang telah dicanangkan.
"Kalau ada partai yang tidak setia pada komitmen, yang seperti itu yang akan di-reshuffle. Penting untuk menselaraskan kinerja kabinet agar tercapai target di sisa waktu yang ada," jelas Jerry kepada Tribunnews.com di Jakarta, Sabtu (15/7/2017).
Jerry yakin jika nanti Jokowi jadi mengadakan reshuffle mantan wali kota Solo itu akan mencopot menteri dari partai yang berpotensi mengganggu pemerintahan dengan kader partai yang baru bergabung dengan pemerintahan.
Baca: Kernet Bus Medali Mas Sempat Membangunkan Penumpang, Namun Semuanya Sudah Terlambat
Jerry menyebut Jokowi tak ingin dalam masa pemerintahan yang tinggal sedikit terganggu oleh gonjang-ganjing politik yang membawa serta menteri-menterinya.
"Jadi partai beserta kader yang menjadi pembantu presiden perlu tetap dalam koridor konsisten patuh pada komitmen. Karena pengalaman yang lalu selalu saja kinerja pemerintahan diganggu oleh gejolak politik di sisa satu atau dua tahun pemerintahan dan itu berarti tahun depan bagi Jokowi-Jusuf Kalla," terangnya.
Seperti diketahui isu reshuffle jilid ketiga berhembus kencang jelang tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK.
Isu reshuffle kali ini diramaikan gejolak politik mengenai koalisi partai pendukung pemerintahan yang mulai mengalami perpecahan akibat sikap PAN yang mendukung hak angket KPK di DPR RI.