TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai klaim Djan Faridz yang masih mengaku sebagai Ketua Umum sudah tidak memilik efek kepada kader partai.
Hal itu disampaikan Panitia Pelaksana Mukernas II PPP Iskandar Syaichu dalam keterangan tertulis, Jumat (21/7/2017).
Iskandar mengatakan adanya anggota DPRD Yogyakarta yang selalu absen dalam acara kubu Romahurmuziy atau Romy kini hadir dalam Mukernas II PPP.
"Hadir pasca dikabulkannya permohonan Peninjauan Kembali (PK) oleh MA terhadap hasil kasasi yang selama ini menjadi andalan kubu DF (Djan Faridz). Jadi Mukernas ini di antaranya untuk konsolidasi atau menyatukan dualisme selama ini," kata Iskandar.
Iskandar mengatakan tujuan Mukernas berdasar pasal 59 Anggaran Dasar PPP dijelaskan bahwa Mukernas itu merupakan tindak lanjut Muktamar.
Dalam hal ini yang paling strategis yaitu akan membuat keputusan tentang pilkada, keorganisasian hingga persiapan Pemilu 2019.
"Melalui Mukernas II ini diharapkan struktur kepengurusannya bisa berbenah mulai DPC hingga Pimpinan Ranting di setiap desa, pasca pecah kemarin," kata Iskandar.
PPP, kata Iskandar, juga menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) agar para wakil rakyat daerah harus memiliki kemampuan merakyat, aktif blusukan dan vokal sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
Ia menjelaskan Bimtek menambah wawasan dan pengetahuan atas isu-isu strategis baik nasional maupun daerah, serta peningkatan teknik dalam merumuskan anggaran daerah.
"DPRD kita harus memahaminya sehingga mampu menjadi legislator daerah yang handal dan pada pemilu 2019 bisa kembali terpilih," kata Iskandar.