TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) akan menggelar "Jambore Nasional Garda NKRI" pada 23 - 30 Juli 2017 di Bogor, Jawa Barat.
Hal ini sebagai langkah nyata dalam membangun kesadaran kolektif dalam konteks deradikalisasi di kalangan mahasiswa.
Selain itu, maraknya gerakan radikalisme dan terorisme yang akhir-akhir ini membuat suasana di Tanah Air mencekam, tentu sangat diperlukan langkah cepat Pemerintah untuk mengantisipasi gerakan radikalisme dan terorisme yang dapat mengancam keamanan, kenyamanan, dan kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jambore Nasional Garda NKRI merupakan salah satu bagian mahasiswa dan pemuda dalam mengantisipasi gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme.
Pasalnya, pemuda dan mahasiswa merupakan aset bangsa.
Oleh karena itu, diperlukan peran serta pemerintah dalam hal ini Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menko Polhukam Wiranto untuk hadir serta ikut andil dalam menanamkan pemahaman tentang kebhinekaan dan kepancasilaan yang harus dipegang teguh sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Jambore Nasional GARDA NKRI dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari seluruh kampus negeri dan swasta se-Indonesia,"kata Ketua Presidium Kamerad, Haris Pertama saat jumpa pers di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (21/7/2017),
Menurut Haris, Kesadaran kolektif yang harus dibangun adalah penguatan pemahaman tentang kebhinekaan dan kepancasilaan.
"Ini adalah gerakan yang baik, peran serta mahasiswa dalam melihat kondisi bangsa hari ini. Maka perlu peran dan dukungan seluruh kabinet kerja Presiden Joko Widodo," ungkapnya.
Dia melanjutkan, acara Jambore ini akan dihadiri oleh para aktivis kampus dari 125 kampus se-Indonesia yang berjumlah 250 orang
"Agenda ini akan diakhiri dengan pembentukan garda NKRI yang berguna untuk menjaga kemajemukan dan kebhinekaan,"pungkasnya.