News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dirjen IKP Kominfo: Pemerintahan Jokowi Pantas Bangga Atas Survei GWP

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan usai menghadiri pembukaan Rakernas X Apkasi di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kemkominfo) Niken Widiastuti mengatakan, merupakan hal membanggakan ketika tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah sangatlah tinggi.

Niken menilai penilaian tersebut merupakan efek dari hasil penilaian kinerja pemerintah yang semakin membaik sehingga mampu dirasakan langsung oleh masyarakat.

Diketahui, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam hal tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah berdasarkan hasil survei Gallup World Poll (GWP).

“Pemerintahan Jokowi memang pantas bangga dengan hasil survei ini. Apalagi Indonesia berada di atas negara-negara yang masuk dalam lima besar negara paling bahagia,” kata Niken di Jakarta, Sabtu (22/7/2017).

Seperti diketahui, hasil survei negara paling bahagia yang dilakukan oleh PBB dalam laporan World Happiness Report alias Laporan Kebahagiaan Dunia 2017 adalah: 1. Norwegia; 2. Denmark; 3. Islandia; 4. Swiss; 5. Finlandia; 6. Belanda; 7. Kanada; 8. Selandia Baru; 9. Austria; 10. Swedia.

Indonesia sendiri berada di peringkat ke-81 dari 155 negara dari hasil survei di atas. Dalam survei ini, yang diukur adalah perhatian, kebebasan, keramahan, kejujuran, kesehatan, pendapatan, dan pemerintahan yang baik.

Meski Indonesia masih jauh disebut sebagai negara paling bahagia, tetapi tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia ada di peringkat pertama.

Menurut Dirjen IKP Kemkominfo, hal ini menunjukkan pemerintahan Jokowi sangat dipercaya mampu melakukan perubahan lebih baik terhadap kondisi Indonesia yang berada di peringkat ke-81 negara paling bahagia.

Adil, Cepat Tanggap dan Dapat Diandalkan

Seperti diketahui, pertengahan 2017, sebuah prestasi dan penilaian membanggakan diraih Pemerintahan Republik Indonesia.

Berdasarkan data Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam publikasinya Government at a Glance 2017 yang dipublikasikan pada 13 Juli 2017, Indonesia menduduki peringkat pertama untuk Trust and Confidence in National Government.

Penjelasan tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati usai memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

“Indonesia menduduki ranking pertama dalam hal Trust and Confidence in National Government (Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Pemerintahnya) berdasarkan Gallup data,” ungkap Sri Mulyani.

Menurut Menkeu, laporan tersebut merangkum berbagai indikator pencapaian sektor publik (pemerintah) dari negara-negara yang tergabung dalam OECD serta beberapa negara lain, termasuk Indonesia.

Salah satu bab dalam laporan tersebut, menurut Menkeu, mengangkat tema pencapaian program kerja pemerintah yang ditunjukkan oleh indikator tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

“Terkait hal tersebut, OECD menggunakan hasil survei yang dilakukan oleh salah satu lembaga survei internasional yang berbasis di Amerika Serikat, yaitu Gallup World Poll (GWP),” ujar Sri Mulyani.

Berdasarkan hasil survei ini, Indonesia menduduki ranking tertinggi untuk kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah bersama Swiss.

“Tingkat kepercayaan terhadap pemerintah dipengaruhi oleh apakah masyarakat menganggap pemerintah dapat diandalkan, cepat tanggap dan adil serta mampu melindungi masyarakat dari risiko-risiko dan memberikan pelayanan publik secara efektif,” ujar Sri Mulyani.

Menurut Menkeu, tingkat kepercayaan terhadap pemerintah Indonesia merupakan angka yang tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang tergabung dalam OECD (Amerika Serikat 30 persen, Inggris 31 persen, Jerman 55 persen, Prancis 28 persen) maupun negara-negara berkembang non OECD (India 73 persen, Brazil 26 persen, Afrika Selatan 48 persen).

“Enam peringkat teratas negara-negara tersebut adalah Indonesia, Swiss, India, Luksemburg, Norwegia dan Kanada,” ungkap Sri Mulyani.

Menkeu menyebutkan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Indonesia tahun 2016 adalah sebesar 80 persen, meningkat dibanding tahun 2007 yang hanya mencapai 28 persen.

“Kepercayaan terhadap pemerintah adalah pendorong efektivitas pemerintah dan pembangunan ekonomi, serta merupakan ukuran dari hasil kebijakan pemerintah,” ungkap Sri Mulyani.

Hal itu merupakan pertanda bahwa pemerintah telah bekerja dengan baik yang diikuti oleh apresiasi masyarakat Indonesia yang menaruh kepercayaan terhadap pemerintahnya.

“Kepercayaan terhadap pemerintah berhubungan kuat dengan dukungan masyarakat terhadap kepemimpinan negara mereka. Saat pemerintah dipandang memiliki integritas moral yang tinggi lebih banyak masyarakat percaya pemerintah,” ucap Sri Mulyani.

Data Gallup berasal dari Jajak Pendapat Dunia Gallup (Gallup World Poll/GWP) merupakan survei yang digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan terhadap pemerintah.

Survei tersebut merupakan satu-satunya yang mengumpulkan data mengenai tingkat kepercayaan kepada pemerintah di negara OECD dan negara-negara besar lainnya.

Jaga Kepercayaan Masyarakat

Dalam sejumlah kesempatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk menjaga kepercayaan masyarakat, seperti hasil survei Lembaga Survei Gallup, yang menempatkan Indonesia menjadi negara di urutan pertama dengan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintahnya.

Kepala Negara berharap, momentum tersebut digunakan sebaik-baiknya. Seperti yang ia sampaikan usai menghadiri Rakernas APEKSI XII Tahun 2017 di Malang, Jawa Timur, Kamis (20/7/2017).

Kepercayaan masyarakat kepada pemerintah ini, menurut Kepala Negara, harus digunakan dengan baik, bukan malah menunjukkan sikap pesimis dan nyinyir.

"Momentum kepercayaan seperti ini harus dipakai. Karena ada kepercayaan yang diberikan kepada pemerintah, ini harus dipakai. Jangan yang dimunculkan pesimisme, nyinyir-nyinyir, kepercayaan sudah jelas dilihat survei, makanya yang harus kita munculkan sebuah optimisme. Negara ini ke depan akan lebih baik," papar Presiden. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini