Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrwai masih menahan anggaran Kwarnas Pramuka sebesar Rp 10 Miliar.
Penahanan anggaran ini buntut dari pernyataan Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault yang mengaku mendukung khilafah atau konsep kepemimpinan Islam.
Imam mengaku sudah menerima klarifikasi resmi dari Adhyaksa soal pernyataannya terkait khilafah, namun ia masih berharap mantan Menpora itu mendatanginya.
"Saya sedang menunggu penjelasan pak Adhyaksa Dault, statemeny (red: pernyataan) individu," kata Imam di Dewan Pimpinan Pusat PKB , Jakarta Pusat, Minggu (23/7/2017).
Pernyataan Adhyaksa beredar pada Mei kemarin dalam bentuk potongan video wawancaranya di acara yang digelar HTI di Gelora Bung Karno pada 2013 silam. Dalam potongan wawancara itu, Ahdyaksa mengaku mendukung khilafah.
Seiring dengan kembali beredarnya pernyataan tersebut, ia mendapat kecaman dari pemerintah.
Adhyaksa belakangan menegaskan bahwa khilafah yang ia maksud bukan seperti yang ditakutkan pemerintah. Ia mengaku masih mendukung Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.
Imam mengatakan dari klarifikasi Adhyaksa akan memilah apakah pernyataan tersebut bersifat pribadi atau institusional.
Langkah selanjutnya terhadap kalrifiaksi tersebut, menurutnya akan sangat bergantung dari jawaban Adhyaksa Dault.
Selama anggarannya belum cair Imam mengaku yakin kegiatan Pramuka tidak akan terganggu. Pasalnya sepak terjang pramuka sudah sangat lama, dan tidak sedikit yang mau kegiatannya.
"Coba sahabat-sahabat (wartawan) main ke (Bumi Perkemahan) Cibubur, berapa hektare itu luasanya," Imam menambahkan.