TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia kembali mengirimkan delapan putera-puteri Papua berprestasi untuk melanjutkan studi di Amerika Serikat.
Melalui kolaborasi dengan American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF), Freeport memberikan program beasiswa Community College Initiative (CCI), yang diperuntukkan bagi pelajar Papua dan Papua Barat, untuk belajar selama dua semester di sejumlah perguruan tinggi (community college) di Amerika Serikat.
Freeport memberikan dukungan dana sebesar 1 juta dolar AS untuk program beasiswa ini selama periode 2016-2020.
Delapan putera-puteri Papua berprestasi untuk beasiswa tahun ini adalah: Irics Tabuni, Denny Tebay, Yanuarius Dumuntu, Raflyna Wayoi, Lenny Zilfa, Robertho Yohanis Monim, Evellyne Mandosir, dan Sarlotha Mandosir.
Menurut Riza Pratama, VP Corporate Communication Freeport Indonesia, dalam rilis tertulisnya mengatakan, melalui program CCI, para pelajar dari Papua dapat mempelajari berbagai bidang keilmuan, seperti pertanian, teknik, manajemen bisnis, pendidikan anak usia dini, teknologi informasi, media, pariwisata, manajemen perhotelan, dan bidang-bidang lainnya.
Program Beasiswa untuk Inisiatif Community College mencakup tiket pesawat pulang-pergi ke AS, biaya hidup selama program Bahasa Inggris, akademik, komponen program pelatihan praktek; biaya pendidikan; program manfaat kesehatan, dan kegiatan peningkatan budaya.
Salah satu penerima beasiswa CCI ini tahun lalu, yang telah kembali ke tanah air adalah Lazarus Bugaleng. Ia adalah putera pertama suku Amungme yang meraih gelar sarjana pertambangan, juga dengan beasiswa dana kemitraan Freeport.
Sepulang dari Amerika Serikat, Lazarus tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Dikatakannya, beasiswa yang diberikan Freeport sangatlah berarti bagi penerimanya, khususnya bagi dirinya yang berasal dari suku Amungle, Papua.
Lazarus berharap program ini bisa dijalankan setiap tahun dan lebih ditingkatkan lagi jumlah penerimanya. "Kami bisa meningkatkan kapasitas keilmuan karena di sana terdiri dari beragam bangsa. Kami bisa bertukar pikiran atau ilmu, dan ujungnya adalah peningkatan SDM. Saya berharap bisa ditambah jumlah penerima beasiswa ini," ujar Lazarus.