News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hak Angket KPK

KPK Bantah Adanya Kedekatan Samad dengan Ibas

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), saat jumpa pers terkait pelaksanaan Pilkada Serentak di Jakarta Pusat, Rabu (9/12/2015). Demokrat menilai secara umum pelaksaan Pilkada serentak berlangsung aman dan lancar namun masih ditemukan tindak kecurangan yang dilakukan pasangan calon. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersuara soal mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Group, Yulianis yang mengungkap adanya sebutan teman bagi Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

Keterangan tersebut disampaikan Yulianis, saksi kunci kasus korupsi wisma atlet saat memberikan keterangan pada Pansus Angket KPK, Senin (24/7/2017) kemarin.

Dalam kesempatan itu, Yulianis menyampaikan bahwa dua mantan komisioner KPK yakni Abraham Samad‎ (AS) dan Bambang Widjojanto (BW) menolak memanggil Ibas terkait kasus yang menimpa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.

Menanggapi itu, KPK ‎membantah adanya kedekatan mantan komisinoner Abraham Samad dan Bambang Widjajanto dengan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, sebagaimana disampaikan Yulianis.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, faktor kedekatan seseorang dengan pejabat di KPK tidak akan berpengaruh dalam penanganan suatu perkara.

"Faktor kedekatan tidak akan berpengaruh dalam penanganan perkara. Karena ada sistem yang memastikan saling kroscek di KPK," kata Febri, Selasa (25/7/2017).

Febri menyampaikan tuduhan seperti yang dilontarkan Yulianis sudah sering dialamatkan kepada KPK.

Atas hal itu, Febri menegaskan pihaknya tidak terpengaruh ‎dengan tudingan Yulianis melainkan akan tetap bekerja menyelesaikan kasus-kasus yang berkaitan dengan Nazaruddin.

"Tuduhan-tuduhan seperti ini sudah sering terjadi. Kami tetap bekerja menangani kasus-kasus yang berawal dari Wisma Atlet tersebut," kata Febri.

Febri menambahkan, beragam tudingan yang disampaikan Yulianis itu lebih pada dugaan dan kecurigaan, sehingga kebenarannya perlu diuji kembali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini