News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hak Angket KPK

Anggota DPR: Kita Tak Pernah Tahu Latar Belakang Pimpinan KPK, Tiba-tiba Mereka Jadi Komisioner

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masinton Pasaribu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masinton Pasaribu menyindir sikap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Wakil Ketua Panitia Khusus Angket KPK itu menilai pimpinan Komisioner selalu menutup diri terkait angket yang sedang bergulir.

Masinton kemudian menyinggung proses keterpilihan para pimpinan lembaga antirasuah itu.

Via Video Call Saksikan Pacarnya Akan Bunuh Diri, Ini yang Dilakukan Apriani Ketika Telepon Terputus https://t.co/wMZ0868mZx via @tribunnews

— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017


Kata Masinton, pimpinan KPK terpilih begitu saja tanpa jelas mengenai latar belakangnya. Dalam pendapatnya, Masinton menilai pimpinan KPK tidak hadir di diskusi terkait angket karena terkait latar belakang.

"Kalian tahu track record komisioner apa? nggak ada yang tahu. Tiba-tiba terpilih aja jadi komisioner," kata Masinton saat diskusi bertajuk 'Pansus, KPK & Quo Vadis Pemberantasan Korupsi', di Warung Bumbu Desa, Jakarta, Sabtu (28/7/2017).

Masinton pun membandingkan mereka yang sudah terbiasa dengan diskusi dibandingkan dengan pimpinan KPK.

Masinton menyindir agar pimpinan KPK tidak terus berlindung dengan opini yang dibangun di media dan merasa paling bersih.

"Kalau kita sudah diuji waktu, diuji sejarah. Kalau sanding-sandingan itu waduh. Tidak pernah tahu kita 'track record' dia. Wajar aja kalau ngumpet-ngumpet gini, ngumpet dari perdebatan di publik, ngumpet beri penjelasan di publik. Karena kita nggak tahu sebelunya dia apa. Tiba-tiba dia jadi komisioner," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Dalam paparannya, Masinton mengatakan Pansus Angket KPK tidak bertujuan untuk membedah kasus atau perkara di MK.

Masinton menegaskan pembentukan Pansus Angket KPK bukan untuk mencari kebusukan KPK. Pembentukan Pansus Angket tersebut untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terhadap Komisi III DPR RI mengenai KPK.

Diskusi tersebut mengundang tiga pembicara yakni Masinton, Anggota Pansus Hak Angket KPK Henri Yosoningrat dan Laode M Syarif. Henri yang tampil sebagai pembicara pertama tidak mengikuti diskusi hingga selesai karena harus mengikuti agenda lain.

Sementara Presidium Jaringan Islam Nusantara (JIN) Al Farisi mengatakan pihaknya memang telah mengundang KPK untuk hadir pada acara tersebut.

Sekadar informasi, lima pimpinan KPK dipilih oleh Komisi III DPR RI pada Desember 2015. Kelima nama yang terpilih berdasarkan voting adalah Agus Rahardjo dengan 53 suara, Basaria Panjaitan dengan 51 suara, Alexander Marwata dengan 46 suara, Saut Situmorang dengan 37 suara, dan Laode Muhammad Syarif dengan 37 suara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini