TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Panitia Khusus Angket KPK Masinton Pasaribu menyindir pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tidak menghadiri acara diskusi yang diselenggarakan Jaringan Islam Nusantara (JIN).
Diskusi yang mengambil topik 'Pansus, KPK & Quo Vadis Pemberantasan Korupsi', mengundang Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief.
Sayang, hingga acara berakhir, Syarief tidak menampakkan batang hidungnya.
"Komisioner ngumpet. Iya benar," kata Masinton di Warung Bumbu Desa, Jakarta, Sabtu (28/7/2017).
Masinton menilai diskusi akan berjalan tidak berimbang dan tidak menarik karena ketiadaan pimpinan KPK.
Jika Jokowi-Gatot VS Prabowo-AHY Bertarung di Pilpres 2019, Siapa yang Menang? https://t.co/Kfegd6H6fl via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
Masinton mengaku tidak ingin diskusi tersebut membenci KPK dan memberikan penilaian subyektif.
"KPK diundang enggak mau. Dikira kita subyektif. Kalau mereka hadir kan enak. Tapi jangan Febri (Juru Bicara KPK Febri Diansyah) mulu yang hadir. Kasihan aku melihat Febri. Bebannya terlalu berat," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Dalam paparannya, Masinton mengatakan Pansus Angket KPK tidak bertujuan untuk membedah kasus atau perkara di MK.
Masinton menegaskan pembentukan Pansus Angket KPK bukan untuk mencari kebusukan KPK.
Pembentukan Pansus Angket tersebut untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terhadap Komisi III DPR RI mengenai KPK.
Diskusi tersebut mengundang tiga pembicara yakni Masinton, Anggota Pansus Hak Angket KPK Henri Yosoningrat dan Laode M Syarif.
Henri yang tampil sebagai pembicara pertama tidak mengikuti diskusi hingga selesai karena harus mengikuti agenda lain.
Sementara Presidium Jaringan Islam Nusantara (JIN) Al Farisi mengatakan pihaknya memang telah mengundang KPK untuk hadir pada acara tersebut.