News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soal Tawaran Gabung ke Tim Investigasi Kasus Penyerangan Novel Baswedan, KPK Belum Bersikap

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif mengaku belum memutuskan untuk ikut melakukan penyidikan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.

"KPK belum membentuk Tim Gabungan karena KPK belum mengetahui peran yang akan dilakukan KPK dalam Tim Gabungan tersebut," ucap Laode M Syarif, Kamis (3/8/2017).

Laode M Syarif menambahkan pihaknya masih akan menunggu perkembangan terakhir dari Polri soal perkembangan kasus Novel.

"Sampai hari ini kami belum dapat update terakhir dari Tim Polda Metro termasuk rencana memeriksa Mas Novel di Singapura. Kami siap saja, soal tim gabungan yang diusulkan Pak Kapolri kami ingin mendengar lebih duku detailnya setelah itu menentukan sikap" ujarnya.

Sebelumnya usai menemui Presiden Joko Widodo untuk memaparkan perkembangan kasus Novel Baswedan, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengajak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membentuk tim gabungan dengan Polri melakukan investigasi terkait kasus penyerangan Penyidik KPK Novel Baswedan.

"Tim penyelidik dari KPK yang bergabung dengan Polri untuk melakukan, sekali lagi memverifikai terknis hal-hal yang sudha dikerjakan oleh Polisi maupun unuk melakukan langkah-langkah bersama ke depan dalam rangka mengungkapkan kasus ini," tegas Tito di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7/2017).

Tito juga mengatakan pihaknya siap dikonfrontir oleh tim dari KPK terkait keterangan yang diperoleh dari para saksi.

"Jadi sekali lagi kami sangat welcome kepada tim KPK yang bergabung untuk menguji kembali alibi itu, mengonfrontir kembali dengan para saksi-saksi," ungkap Tito.

Soal dugaan keterlibatan jenderal polisi yang pernah disebut Novel dalam kasusnya, Tito memastikan informasi tersebut tidak ada setelah memeriksa tiga orang saksi sebelumnya.

"Setelah di cek baik alibi, alibinya mereka, jadi alibi sangat bisa dicek. kalaupun ada dugaan alibi direkayasa itu gampang dikroscek kembali. Karena alibi itu sangat detail, jam perjam, menit permenit. jadi saya kira sutradara yang hebat pun akan sulit untuk membuat alibi-alibi seperti itu," terang Tito.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini