News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Hasto Soal Hamzah Haz Pegang Tangan Megawati Saat Mau Ambil Keputusan Dalam Rapat Kabinet

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto saat ditemui usai mengunjungi kediaman Hamzah Haz, di Jalan Patra Kuningan XV, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (5/8/2017).

Kemudian saat Abu Bakar Baasyir mau diekstradisi, jelas Megawati menolak dilakukan ekstradisi tersebut.

Bahkan soal Irak, Megawati adalah tokoh negara yang mendukung kebebasan Irak sebagai negara Islam untuk lepas dari cengkraman negara asing.

"Ini semua menjadi contoh hubungan sangat kuat dan persaudaraan yang erat. Antara Ibu Mega dan Pak Hamzah dan antara Islam dan Nasionalis," katanya.

Teladan seperti ini harus dirawat dan dijaga dalam situasi kepemimpinan saat ini dan seterusnya.

Dalam benak Megawati, jelas Hasto, sosok Hamzah Haz adalah wapres dan tokoh negara yang sangat penting dalam masa reformasi.

Karena itu, Megawati memerintahkan semua kader PDIP untuk memberikan perhatian kepada pejabat negara seperti Hamzah Haz.

Dikatakan Hasto, dalam pertemuan ini Hamzah Haz juga menyampaiakan keperhatinan beliau karena bangsa Indonesia saat ini mengalani kondisi miskin akhlak dan miskin materi.

"Maka beliau mengusulkan agar BUMN memperhatikan aspek kesehatan masyarakat," katanya.

Kemudian pendidikan negara sebagai basis moral dan etika bisa diperbaiki.

Menurutnya, permasalahan saat ini terjadi akibat belum sinkronnya antara pendidikan moral dan budi pekerti sebagai modal untuk menjadi bangsa yang kuat dan tangguh.

Pada kesempatan sama, politikus senior PPP Habil Marati mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus memahami bahwa negara ini ada karena dibangun atas hasil koalisi kaum Islam dan Nasionalis.

Karena itu, pertemuan hari ini menjadi ajang menyegarkan tentang simbol dari tokoh Hamzah Haz dan Megawati Soekarnoputri ketika menjadi presiden dan wakil presiden.

Padahal saat itu kondisi negara sangat sulit.

Tapi koalisi PDIP dan PPP dalam membangun bangsa Indonesia mampu melepaskan negara dari kondisi yang sulit itu.

"Jadi kalau sekarang ada yang bicara PDIP jauh dari Islam maka saya tegaskan dengan bukti, betapa simbol yang dibangun Ibu Mega dan Pak Hamzah Haz sudah menunjukkan bahwa Nasionalis dan Islam tidak bisa dipisahkan," jelasnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini