TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam beberapa hari terakhir beredar video di media sosial aksi unjuk rasa anak-anak dari pondok pesantren (santri) menolak full day school.
Dalam aksinya itu, para santri bahkan berteriak beramai-ramai sesuatu yang tidak pantas yakni "Bunuh Menterinya Sekarang Juga".
Mungkin menteri dimaksud adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi yang mencetuskan program 'Full Day School'.
Nah, dalam aksi para santri itu terlihat mereka menggunakan atribut Nahdlatul Ulama (NU).
Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Muhammad Syafi' Ali atau yang biasa disapa Savic Ali mengaku mendapat mention di twitter mengenai demo santri teriak 'bunuh'.
"Dpt byk mention terkait demo santri yg teriak "bunuh". Kami sgr mengeceknya, dan pengurus NU menegur dan tak membenarkannya," tulis Savic Ali di twitter-nya @savicali beberapa jam yang lalu, Selasa (15/8/2017).
Dia mengatakan beberapa mention ikut 'nyinyir' terkait komentarnya dulu yang mengecam aksi anak-anak di Jakarta yang demo anti-Ahok.
"Bbrp mention nyinyirin komen gw dulu yg mengecam demo anti-Ahok yg teriak "bunuh" jg. Maaf, saya jg mengecam demo santri yg teriak bunuh," tulis Savic Ali.
"Bedanya NU dg tetangga sebelah dlm kasus demo teriak bunuh adalah: buat NU itu kesalahan. Smntr teriakan bunuh Ahok spt tak dianggap salah," tulis Savic Ali lebih lanjut.
Pernyataan Savic Ali tidak sama dengan Ketua PBNU Said Aqil Siraj yang dilansir sejumlah media.
Dia mengakui mereka adalah warga NU.
"Ya itu kan anak-anak masa iya mau dikontrol satu-satu ya enggak bisa. Tapi kita sudah berikan pengarahan," kata Said Aqil, di Jakata Pusat, Senin (14/8/2017).
Lihat video aksi para santri di bawah ini :