Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Serangan yang dilakukan beberapa pria pada dirinya pada 11 Juli lalu di Tol Jagorawi, membuat ahli IT asal Institut Teknologi Bandung (ITB), Hermansyah, mengalami trauma.
Trauma tersebut juga membuat dirinya tidak berani lagi tinggal di rumahnya, Jalan H. Amin 1 RT.04/02, Kp. Serab, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok.
Selama dalam proses pemulihan, Hermansyah tinggal di rumah aman.
"Sekarang saya masih trauma jadi ga tinggal di rumah saya di Depok. Saya sekarang di rumah aman di persembunyian yang di
jaga TNI," ujar Hermansyah kepada wartawan di Stadion Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (19/8/2017).
Namun Hermansyah mengatakan bahwa istri dan anaknya masih tinggal di rumahnya. "Tapi kadang juga ke rumah yang sekarang saya tempati sementara," tambah Hermansyah.
Meski mengalami trauma, namun Hermansyah masih mampu menceritakan penyerangan yang menimpanya kepada wartawan.
"Saya gak tau, mobil kami ditabrak, mobil kami ditabrak, kami buka kaca. Saya jalan pelan, cari tempat sepi berhenti tahu-tahu diserang dari belakang tiba-tiba ditusuk kurang lebih satu menit itu berlangsung," cerita Hermansyah.
Meski bersedia untuk bercerita namun Hermansyah menolak untuk berkomentar mengenai kasusnya.
"Soal kasus langsung ke pengacara saya aja ya. Saya gak bisa komentar soal itu," tukas Hermansyah.
Hermansyah mengatakan bahwa saat ini dirinya masih dalam perawatan dokter.
"Yang di kepala ini dokter gak bisa sentuh. Ini kepala kan motorik jadi ya begini tapi saya bersyukur masih diberi hidup ada umur panjang," tutup Hermansyah.
Pada 11 Juli lalu, Hermansyah menjadi korban pembacokan di jalan Tol Jagorawi saat berkendara bersama istrinya, Irina.
Akibat serangan tersebut Hermansyah sempat dirawat dan menjalani operasi di RS Hermina Depok, dan kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto pada Senin (10/7/2017).