TRIBUNNEWS.COM – Anggota Komisi III DPR RI Marsiaman Saragih menilai kapasitas Lapas di Riau mayoritas dipenuhi oleh napi kasus narkoba.
Penegak-penegak hukum yang menangani permasalahan mereka diminta untuk memperdalam lagi pengusutan kasus.
“Jika seseorang hanya sebatas pengguna, bisa saja diputuskan dengan hukuman sosial wajib lapor atau hukuman percobaan selama 1 tahun. Setelah itu baru dimasukkan ke lembaga rehabilitasi. Jika setiap orang yang menggunakan narkoba harus ditahan, inilah yang bkin penjara menjadi over kapasitas," ungkap politisi asal Dapil Riau tersebut usai pertemuan dengan jajaran Polda Riau, Kejaksaan Tinggi Riau dan BNN Provinsi Riau, Senin (14/8).
Lebih lanjut politisi F-PDI Perjuangan itu meminta, dalam upaya menekan penyalahgunaan narkoba, bukan hanya dibutuhkan peran BNN dan Kepolisian, melainkan juga peran masyarakat di dalamnya.
Senada dengan Marsiaman, Anggota Komisi III DPR Mohammad Toha menilai harus ada skema baru untuk tahanan yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba. Menurutnya, untuk menekan over kapasitas di Lapas, harus disediakan wadah.
"Wadah tersebut bukan berupa tahanan tapi suatu tempat yang memiliki dua fungsi selain sebagai tahanan juga sebagai rehabilitasi. Agar kemudian di tempat tersebut menjadi pendidikan dan tempat penyembuhan bagi mereka yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba," ungkap politisi asal F-PKB itu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNN Provinsi Riau M. Wahyu Hidayat menjelaskan, kurangnya jumlah personil menjadi faktor penghambat dalam memberantas penyalahgunaan narkoba. Mengingat BNNP Riau masih tergolong baru, yakni hanya terdapat di 4 kabupaten saja.
Sementara itu Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengaku koordinasi yang dilakukan oleh BNNP Riau selama ini baik. Bahkan BNN pun pernah menangkap oknum-oknum polisi yang terlibat dalam peredaran atau penyalahgunaan narkoba.
"Kami selalu mendukung dalam bentuk persenjataan dan juga personil. Oleh karena itu saya merasa terbantu betul dengan adanya kehadiran BNNP maupun BNNK yang ada di Kabupaten dan Kota Pekanbaru, Riau ini," jelasnya.