TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Munculnya berita yang dilansir media online dari Jakarta yang menuding Yansen Binti Anggota DPRD Kalteng, sebagai otak pembakaran delapan sekolah di Palangkaraya langsung direspon.
Bakal calon bupati Kabupaten Gunungmas ini merasa karakternya di bunuh akibat menyebarnya berita tidak bertangungjawab.
Kepada Pers di Palangkaraya, Selasa (22/8/2017), Sekretaris Dewan Adat Dayak ( DAD) Kalimantan Tengah ini mengaku sangat dirugikan dengan menyebarnya berita tersebut sehingga dia akan menuntut media online yang mencemarkan nama baiknya tersebut.
"Pemberitaan yang sekarang beredar di media sosial yang menyebutkan saya terlibat dalam kasus terbakarnya 8 SD di Palangkaraya itu sama sekali tidak benar," katanya.
Yansen Binti yang juga anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah ini mengatakan, bahwa pemberitaan yang dikeluarkan oleh salah satu media online tersebut merupakan pembunuhan karakter dan dirinya akan segera melaporkan hal tersebut ke DAD Kota Palangkaraya dan pihak yang berwajib.
"Yang dikatakan di medsos itu tentang saya merupakan pembunuhan karakter, karena berita yang mereka buat tanpa ada konfirmasi serta mendiskriminasikan saya," ujarnya.
Dengan adanya kejadian ini, Adat Istiadat Dayak pun akhirnya ikut tersangkut paut.
"Oleh karena itu saya akan segera melaporkan hal ini ke Dewan Adat kota Palangkaraya terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan melapor ke Polisi," ujarnya. (Tribun Kalteng/Faturahman)