TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa dirinya sudah lama mengingatkan kepada pegawainya agar jangan terima suap.
Karena itu, Menhub Budi Karya akan menjadikan momentum penangkapan pejabat Kemenhub oleh KPK untuk bersih-bersih.
"Prihatin karena sejak awal saya sudah keras supaya jangan ada orang Kemenhub yang menerima suap atau korupsi," kata Budi Karya Sumadi, Jumat.
Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK, kata dia, akan menjadi momentum bagi Kemenhub untuk melakukan pembersihan oknum-oknum pejabat yang diduga melakukan tindak pidana korupsi.
"Ini akan jadi momentum dan kami akan lakukan pembersihan termaksud apa yang disampaikan Presiden dan Wakil Presiden yang memang ingin melakukan pembersihan," katanya.
Menhub Budi Karya Sumadi juga meminta maaf kepada masyarakat lantaran masih ada tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh anak buahnya.
"Saya mengucapkan maaf sedalam-dalamnya kepada masyarakat. Kemenhub komit terhadap upaya pemerintah dalam melakukan pembersihan korupsi dan sebagainya, seperti yang kita lakukan satu tahun lalu. Oleh karenanya saya sampaikan maaf," kata Budi Karya.
Ia juga mengapresiasi OTT yang dilakukan oleh KPK. Kendati demikian, ia mengaku belum dapat menyampaikan pernyataan apapun lantaran belum ada pernyataan resmi dari KPK.
"Sampai saat ini belum ada pengumuman resmi KPK dan saya belum bisa bicara apa-apa," tutur Budi Karya.
Ia menambahkan, OTT yang dilakukan KPK akan menjadi momentum bagi Kemenhub untuk melakukan pembersihan oknum-oknum pejabat yang diduga melakukan tindak pidana korupsi di Kemenhub.
"Ini akan jadi momentum dan kami akan lakukan pembersihan termaksud apa yang disampaikan Presiden dan Wakil Presiden yang memang ingin melakukan pembersihan," ujarnya.
Seperti diketahui, KPK telah melakukan OTT di lingkungan Kemenhub. Operasi senyap itu dilakukan pada Rabu 23 Agustus 2017 malam.