Menurutnya saat itu, fasilitas yang ditawarkan FT sangat mewah untuk ukuran harga paket yang hanya Rp 14 jutaan itu.
"Langsung saya pesan untuk empat orang. Tapi giliran saya malah terkena penipuan ini," tandas Wati.
Wati menduga tetangganya yang bisa berangkat itu hanya testimoni rekayasa FT untuk bisa menggaet calon korban lainnya.
Dijelaskan, harga paket umroh FT ternyata tidak flat Rp 14,3 juta.
Wati dan para korban lainnya juga harus menambahkan uang Rp 5,2 juta untuk biaya tiket pesawat serta hotel Surabaya-Jakarta dan Jakarta-Jeddah.
"Jadi total kami bayar Rp 19,5 juta. Saya sudah lunas semua dan dijanjikan Januari 2016 berangkat.
Tapi kenyataannya seperti ini," keluhnya.
Wati menjelaskan kantor cabang FT di Jatim sendiri ada tiga wilayah, yaitu Surabaya, Sidoarjo, dan Malang.
Yang mendaftar bukan hanya warga Kota Delta saja melainkan dari berbagai daerah lainnya.
Tadinya, Wati dan para korban lainnya tidak memperpanjang masalah ini karena rasa takut dan malu.
Takut sebab khawatir uang mereka tidak kembali lantaran pihak agen masih menjamin akan berangkat umroh.
Malu karena terekspos dan menjadi buah bibir para tetangga.
Kini, Wati dan para korban lainnya angkat bicara kerena melihat kasus ini semakin mencuat dan sangsi bisa benar-benar berangkat seperti yang dijanjikan agennya. Para korban ini ingin uangnya kembali.
"Kami akan menerima para korban lainnya yang daftar di FT Sidoarjo, baik melalui kantor cabang maupun agen, untuk bergabung mencari upaya hukum terbaik," ujarnya. (*)