Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua mahasiswa Indonesia yang sempat ditahan Kepolisian Aga, Provinsi Dhakaliyah, Mesir akhirnya dibebaskan.
Kedua mahasiswa itu adalah Muhammad Hadi dan Nurul Islam Elfis.
Menurut Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzi, kedua mahasiswa Indonesia itu akan dipulangkan ke Indonesia tepat saat Hari Raya Idul Adha, Jumat (1/9/2017Z) besok.
"Alhamdulillah kedua Mahasiswa tersebut disetujui untuk dipulangkan dan Insya Allah mereka akan tiba di Tanah Air, pada Sabtu (2/9/2017) ini," ujar Helmy Fauzi dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Kamis (31/8/2017).
Pada tanggal 30 Agustus 2017, KBRI Kairo menerima informasi dari Kantor Pusat Imigrasi Mesir bahwa Pemerintah Mesir menyetujui pemulangan kedua mahasiswa Indonesia yang ditahan itu ke Indonesia.
Sebelumnya, pada 27 Agustus 2017, bertempat di Istana Kepresidenan, Duta Besar RI Kairo telah bertemu dengan Penasehat Presiden Bidang Keamanan Nasional, Faiza Abou el-Naga.
Dalam kesempatan tersebut, selain membicarakan hubungan bilateral RI-Mesir, Dubes RI di Kairo meminta perhatian dan bantuan Kantor Penasehat Presiden untuk dapat menyelesaikan kasus penahanan dua mahasiswa Universitas Al-Azhar asal Indonesia yang ditahan aparat keamanan Mesir sejak 1 Agustus 2017.
Setelah memperoleh konfirmasi deportasi tersebut, KBRI segera melakukan perubahan pemesanan tiket kembali untuk kepulangan kedua mahasiswa tersebut dan mendapatkan jadwal penerbangan tercepat pada tanggal 1 September 2017.
Lebih lanjut pada 29 Agustus 2017, istri Duta Besar RI di Kairo, Dwi Ria Latifa didampingi Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI telah mengunjungi kedua mahasiswa Indonesia yang ditahan di Kantor Kepolisian Aga.
Kunjungan ini guna melihat langsung kondisi kedua WNI tersebut, meminta dan mengupayakan perlakuan yang layak dari aparat keamanan terhadap mereka selama berada di dalam tahanan.
Serta memberikan bantuan berupa pakaian, makanan dan kebutuhan sehari-hari.
Pada kesempatan tersebut Dubes Helmy Fauzi sempat berbicara melalui telpon dengan kedua mahasiswa yang ditahan ini dan menanyakan kondisi kesehatan mereka.
"Kedua mahasiswa tersebut menyampaikan bahwa mereka tidak pernah mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh aparat keamanan dan berada dalam keadaan sehat," jelasnya.