TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Kementerian Koperasi dan UKM melibatkan pesantren sebagai basis pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia KUMKM. Kegiatan pelatihan diadakan di Pondok Pesantren Al-Masthuriyah, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (30/8/2017).
Deputi Bidang Pengembangan SDM, Kemenkop dan UKM Prakoso BS mengatakan program pelatihan sebagai upaya untuk mendorong jiwa berwirausaha para santri. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan santri bisa menjadi icon pengembangan ekonomi kerakyatan.
"Kita akan terus menerus mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui pesantren. Kita akan lakukan di seluruh Indonesia," tandas Prakoso dalam sambutan pembukaannya mewakili Menkop UKM, Puspayoga yang berhalangan hadir.
Para santri tidak hanya diajarkan tentang nilai-nilai agama di dalam kehidupan pesantren, tetapi yang penting, yakni menanamkan jiwa wirausaha agar kelak menjadi seorang pengusaha yang handal, santri bisa mengabdikan diri bagi masyarakat.
"Di dalam kehidupan dunianya dia (santri) membutuhkan sarana dan usaha. Oleh sebab itu, bagaimana dia bisa konsentrasi menjalankan ajaran agama, tapi perut tidak kosong, punya usaha dan bisa mengembangkan untuk membantu sesama," kata Prakoso.
Setelah berkembang sukses menjadi wirausaha, para santri selanjutnya disarankan membentuk koperasi, dengan maksud supaya mudah mendapatkan akses permodalan, dan pemasaran. Apalagi sedang dibentuk badan usaha milik rakyat (BUMR) yang ke depan bisa saling bersinergi.
"Sesuai dengan kebijakan untuk mengembangkan BUMR dimana koperasi mempunya corporate. Kalau koperasi maju, anggotanya juga punya kemampuan untuk berusaha," ujarnya.
Setelah itu, santri akan diperkenalkan dengan IT melalui program pelatihan. Mengingat Kemenkop UKM mengharuskan setiap permohonan bantuan modal usaha melalui e-proposal. Bantuan modal usaha yang diberikan maksimal Rp 13 juta.
"Yang penting mereka membuat e-proposal supaya mereka membuat proposal yang baik. Untuk persyaratannya harus mengikuti pelatihan, nah ini sudah dilatih," tukas dia.
KH Abdul Aziz Masthuro, selaku Kepala Pondok Pesantren Al-Masthuriyah menyambut baik kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas SDM KUMKM bagi santrinya. Ia pun meminta 500 peserta yang hadir, supaya mengikuti pelatihan ini secara konsisten, dan penuh proaktif.
"Jadilah peserta yang proaktif, kreatif, konsisten sampai akhir, sehingga pulang dari sini bawa keilmuan yang bisa diamplikasikan ke masyarakat," pinta KH Abdul Aziz Masthuro.
Ia mengingatkan bahwa pesantren merupakan lembaga yang salah satu tugasnya memberdayakan masyarakat sekitar. Sehingga menurutnya sangat penting para santrinya dibekali dengan ilmu berwirausaha.
"Peserta diharapkan kembangkan diri, kembangkan ponpes ini sehingga ponpes tidak tergantung pada orang lain," katanya.
Perlu diketahui jumlah koperasi di Sukabumi sebanyak 1.949 unit. 156 unit diantaranya merupakan koperasi pondok pesantren. Sedangkan jumlah koperasi aktif hanya berkisar 40 persen. Sektor UMK berjumlah 27 ribu terdiri dari usaha primer, skunder dan tertier.