Resolusi lebih tinggi hingga 10 M sedangkan sebelumnya 30 M dan HYDRA dapat diakses public dengan komposisi 90% saja, sedangkan sekitar 10% hanya dapat diakses oleh perusahaan ceding terkait zona asuransi banjir.
Yasril juga mengatakan simposium ini bertujuan untuk menampilkan perkembangan terbaru dalam Ilmu Pengetahuan terkait bencana banjir, seperti hidrologi dan hidrodinamika, pemodelan dan peramalan banjir, cuaca dan iklim, manajemen informasi dan sistem pendukung keputusan berbasis
Sistem Informasi geografis, strategi dan pendekatan, kesadaran dan partisipasi masyarakat.
“Selain itu simposium ini juga bertujuan untuk mendukung peningkatan kapasitas lebih lanjut penanganan bencana alam dari sektor bisnis industri asuransi di Indonesia,”jelas Yasril.
PT MAIPARK Indonesia juga melakukan MOU dengan BMKG (Badan Meteorologi, Kimatologi dan Geofisika).
Kerjasama yang bersifat umum, utamanya terkait dengan dengan weather based insurance, Peningkatan capacity building baik itu untuk industri asuransi maupun BMKG.
“Kerjasama dengan BMKG ini yang dikaitkan dengan proteksinya melalui produk-produk asuransi,”ujar Yasril.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Andi Eka Sakya mengatakan dengan adanya MOU ini diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih baik antara PT MAIPARK Indonesia dengan BMKG.
“Kerjasama ini dianggap perlu untuk meningkatkan hubungan kerjasama perlunya informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika bagi industri perasuransian nasional,” kata Andi.