"Karena pada saat itu yang bersangkutan menggunakan KTP kakaknya berinisial MT karena memang dari perawakan agak mirip, kemudian juga KTP tersebut kami temukan pada saat melakukan penangkapan di Batam jadi sinkron antara penerbangan di Halim dan KTP yang temukan di Batam," tuturnya.
Dari hasil rekaman CCTV, MA terlihat berjalan dengan seorang lelaki yang belum diketahui secara pasti identitasnya hingga saat ini.
"Kami baru mendapatkan hasil rekaman CCTV dan tiga butir peluru yang ditemukan di tas pada saat pemeriksaan pakai X-Ray di bandara," kata dia.
AKP Bimantoro melanjutkan, setibanya di Batam, MA kemudian dijemput oleh keluarganya yang tingga disana kemudian tinggal disalah satu rumah kerabatnya di Batam yang menjadi tempat persembunyiannya.
Saat didatangi polisi dirumah kerabat MA di Batam, tersangka tidak mengakui jika dirinya bernama MA yang selama ini dicari polisi.
"Pemeriksaan sementara tersangka mengakui menembak istirnya pakai senjata api, tapi saat ini barang bukti senjata api itu masih dalam pencarian," tandasnya.