Baca: Warga Rohingya Terus Berdatangan ke Banglades
Selain itu, lobi terhadap dubes-dubes ASEAN dan dubes negara lainnya pun dilakukan untuk gotong royong membantu penyelesaian masalah Rohingya.
"(Untuk) menginisiasi dan memfasilitasi pembentukan Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM)," kata Andreas.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut bahwa kekerasan yang terjadi di Myanmar terhadap etnis Rohingya, sengaja dikaitkan dengan isu agama untuk menyerang pemerintahan Joko Widodo.
"Artinya, isu ini lebih banyak digunakan untuk konsumsi dalam negeri dalam rangka membakar sentimen masyarakat Islam di Indonesia untuk antipati kepada pemerintah," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2017).
Tito menerangkan, ini merupakan gaya lama. Sebagai contoh, yakni bagaimana isu Pemilihan Gubernur dikaitkan untuk menyerang pemerintah Joko Widodo.
"Sekarang ada isu baru yang kira-kira bisa dipakai untuk goreng-goreng. Ini penelitian ini. Software opinion analysist," ujar Tito.
Karena isu Rohingya ternyata dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo. Yang dibahas, bukan isu permasalahan pelanggaran Hak Asasi Manusianya.
"Ini ya, isu Rohingya dikaitkan dengan pemerintah dan Pak Jokowi lebih besar daripada isu soal kemanusiaan," ujar Tito.
Di media sosial terutama Twitter, ucap Tito, hal itu sudah mulai terlihat.
Karenanya, Tito meminta masyarakat untuk waspada menanggapi isu Rohingya yang dibelokkan untuk menyerang pemerintah.
"Dari hasil penelitian itu bahwa isu ini lebih banyak dikemas untuk digoreng, untuk menyerang pemerintah. Dianggap lemah. Padahal pemerintah sudah lakukan langkah yang pas," ujar Tito.