TRIBUNNEWS.COM, ASTANA - Wakil Presiden Jusuf Kalla membahas rencana pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI).
Jusuf Kalla (JK) menghadiri KTT OKI pertama yang membahas ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), yang diselenggarakan di Astana, Kazakhstan.
Dalam kesempatan itu, Minggu (10/9/2017), JK menjelaskan betapa pentingnya iptek, inovasi, dan modernisasi muslim di masa kini.
Dukungan terhadap perkembangan iptek, kata JK, dapat dimulai dari memperkuat pendidikan dasar lewat pemahaman pentingnya iptek dan inovasi.
Menurut JK, penting untuk membuat pendidikan sejalan dengan Alquran.
"Namun, jangan sampai terjebak 'pemurnian doktrin' (puritanisme) yang dapat menghambat perkembangan inovasi dan iptek," tutur JK.
JK mengatakan Pemerintah Indonesia sudah berencana untuk mendirikan UIII, yang dilakukan dalam rangka mendukung perkembangan inovasi dan iptek.
Universitas tersebut, menurut JK, akan menjadi institusi pendidikan tingkat tinggi yang fokus pada toleransi terhadap keberagaman, pelestarian budaya, dan pemikiran yang moderat.
"Menjadi harapan besar bagi kami untuk universitas ini bisa menelurkan sarjana-sarjana muslim moderat yang akan memberikan kontribusi positif bagi umat," kata JK.
Baca: Zulkifli Hasan Cerita Kalau Tidak Merantau ke Jakarta Dia Bakal Jadi Penghulu
JK juga menjabarkan perkembangan Rencana Induk Riset Nasional (2017-2045), serta beberapa inovasi Indonesia di berbagai bidang.
Di antaranya termasuk mina padi, usaha tani gabungan yang menjadikan satu lahan pertanian untuk budidaya padi dan ikan sekaligus.
Indonesia diklaim JK telah menguasai berbagai macam teknologi terkait energi, dengan mengunakan matahari, angin, panas bumi, dan lainnya sebagai sumber daya.
"Di masa lalu, peradaban Islam telah berkontribusi besar bagi perkembangan peradaban dunia, terutama di bidang perkembangan iptek," kata JK lagi.
"Ini menjadi tanggung jawab kita untuk berupaya lebih dalam memajukan peran Islam di bidang iptek," ujarnya.
Forum OKI di bidang IPTEK ini dibuka oleh Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev, pada Minggu dan akan diakhiri Senin (11/9/2017) ini.