TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Deputi 2 Kemenpora RI, Dr. Joni Mardizal mengharapkan Persaudaraan Pemuda Etnis Nusantara (Persaudaraan PENA) agar terus aktif membangun kohesi etnis atas keberagaman bangsa Indonesia.
Mardizal menyampaikan hal itu saat sambutan menutup Musyawarah Besar (Mubes) PENA di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Minggu (17/9/2017).
Sebelumnya, Pembukaan Mubes PENA berlangsung Jumat (15/7/2017) lalu yang dirangkai dengan Seminar dan Bakti Sosial di Suku Anak Dalam, Kecamatan Airhitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Ketua Umum Persaudaraan PENA Achmad Suhawi menyampaikan eksistensi Indonesia kedepan akan sangat ditentukan oleh tiga fundamental bangsa.
Pertama, pemerintah, mulai dari pusat sampai desa/kelurahan.
Kedua, peran agama/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui tokoh-tokohnya dan ormas keagamaan.
Terakhir, keharmonisan etnis/suku bangsa yang turut mengkonstruksi kelahiran bangsa Indonesia, seiring dengam Boedi Oetomo 1908 dan Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi 17 Agustus 1945.
Menurutnya, Persaudaraan PENA mengadakan Musyawarah Bersama (Mubes) atas Kaukus Pemuda Etnis yang berhimpun didalamnya.
Dalam mubes tersebut dicapai kesepakatan diantaranya, menjadikan Website www.persaudaraanpena.com sebagai media komunikasi dan pengembangan kewirausahaan bernuansa etnik, mulai dari kuliner, kerajinan, busana, dan keanekaragaman budaya etnik lainnya.
Hadir sebagai narasumber Seminar adalah Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) M. Rifai Darus, Direktur PT Pos Indonesia, Noer Fajriensyah, Kabid Kemahasiswaan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Jaswadi.
Ia menambahkan, Mubes PENA juga memutuskan Pelaksanaan Kongres III Persaudaraan PENA pada tahun 2019, dan akan mengadakan kegiatan Jambore Pemuda Etnis dengan membuat alternatif tempat diantaranya, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Jawa Timur.