Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra Presiden kedua RI, Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy, menilai film G30S/PKI layanan ditonton untuk masyarakat Indonesia.
"Sangat layak ditonton masyarakat," ujar Tommy kepada wartawan di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2017).
Tommy menilai fakta yang digambarkan dalam film itu merupakan sejarah yang sebenarnya.
"Ya kita kan tidak bisa memungkiri sejarah ya, itulah sejarah yang sebenarnya dan kita harapkan tidak ada pemutarbalikan sejarah," jelas Tommy.
Menurutnya, masyarakat juga tidak dipaksa harus menonton film yang disutradarai Arifin C Noer itu.
"Saya kira enggak ada paksaan, setelah masyarakat menonton juga tidak ada yang menghalangi," tambah Tommy.
Baca: Buntut Penusukan Anggota Intelkam, 136 Liter Arak Bali Disita dari Sejumlah Kafe
Sebelumnya, menyikapi rencana pemutaran kembali film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI yang diproduksi pada 1984 silam, Presiden Joko Widodo mengusulkan film terkait peristiwa sejarah itu diperbarui agar lebih mudah dipahami generasi saat ini.
Film Penumpasan Pengkhianatan G30 S PKI dirilis pada 1984 silam itu disutradarai Arifin C Noer.
Film itu disebut melibatkan lebih dari 10 ribu pemain dan figuran.
Saat orde baru berkuasa, setiap malam 30 September, ada pemutaran serentak film G 30 S PKI di layar televisi.
Pascareformasi 1998 kewajiban pemutaran film itu dihentikan.