News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Barat

'Mesra' di Pilgub DKI Jakarta, PKS dan Gerindra Terancam 'Cerai' di Pilgub Jawa Barat

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) didampingi Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) saat menghadiri Rakornas PKS di Depok, Jawa Barat, Selasa (12/1/2016). Rakornas yang mengusung tema 'Berkhidmat Untuk Rakyat' bertujuan untuk sosialisasi kebijakan dan program strategis untuk menguatkan konsolidasi internal sampai level provinsi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Dewan Pimpinan Derah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi mengomentari langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggandeng Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai mitra koalisi baru untuk menyongsong Pilkada Jawa Barat 2018.

Saat ini, koalisi PKS dan Partai Gerindra mulai retak karena masih dalam polemik berkepanjangan pasca-penarikan dukungan dari pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.

"Langkah PKS buat Gerindra Jabar sangat kontraproduktif untuk memperbaiki kerja sama dan kami anggap tidak memiliki etika dalam kemungkinan koalisi," kata Mulyadi melalui ponselnya, Rabu (27/9/2017).

Kedua partai politik yang solid dan 'mesra' saat Pilgub DKI Jakarta itu pun terancam cerai di Pilgub Jawa Barat 2017.

Pada Pilgub DKI Jakarta, Gerindra dan PKS mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.

Keduanya terpilih sebagai pemimpin Jakarta.

Mulyadi menambahkan, DPD Partai Gerindra Jabar seolah diacuhkan oleh PKS yang seharusnya lebih intens menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra untuk menyelesaikan polemik.

"Karena bisa by pass ke pusat, keberadaan Gerindra di daerah tidak dianggap. Padahal Pak Prabowo sudah menegaskan bahwa untuk Pilgub Jabar beliau akan mendengarkan rekomendasi Gerindra Jabar. Tapi ini malah mendahulukan ketemu DPW PAN Jabar," ungkapnya.

Baca: Soal Pilgub Jabar, Petinggi Gerindra Anggap PKS Tidak Beretika

Dengan kondisi demikian, Mulyadi menegaskan bahwa koalisi Partai Gerindra dan PKS kemungkinan besar bakal bubar di tengah jalan.

"Sangat kecil untuk lanjut (koalisi). Langkah ini akan mempertegas sikap untuk mencabut pernyataan dukungan yang diskenariokan PKS," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjalin koalisi bersama Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menyongsong Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.

Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu mengatakan, komitmen koalisi antara PKS dan PAN dijalin oleh para petinggi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yakni Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

"Sudah dari beberapa pekan lalu di DPP," kata Syaikhu saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu (27/9/2017).

Syaikhu menambahkan, koalisi antara PKS dan PAN telah diketahui oleh Partai Gerindra. Menurut dia, Partai Gerindra sampai saat ini masih menjadi mitra koalisi abadi meski antara kedua partai terjadi polemik berkepanjangan.

"Gerindra tetap koalisi utama. Kita ingin memperkokoh kemenangan," ujarnya.

Selain membahas tentang pilkada di beberapa kabupaten kota, PKS dan PAN juga fokus menghadapi Pemilihan Gubernur Jawa Barat.

"Berlanjut di Pilgub karena justru itu yang kita bicarakan. Bisa jadi dengan partai lain kita jajaki dan memungkinkan untuk membangun kolisi bersama, cuma yang memungkinkan baru dengan PAN," tandasnya.

Penulis: Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:  Gerindra Jabar Sebut Koalisi dengan PKS di Pilkada Jawa Barat Kemungkinan Besar Bubar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini