Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kakor Brimob Irjen Murad Ismail mengatakan senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46mm tidak memiliki kemampuan menghancurkan tembok ataupun anti tank.
"Ini bukan buat anti tank atau apa. Ini digunakan juga untuk di daerah operasi," ujar Murad di Mabes Polri, Jln Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2017).
Dari namanya, menurut Murad, jika belum mengetahui senjata tersebut, akan terkesan seram.
"Mendengar nama Arsenal Stand Alone Grenade Launcher itu luar biasa dan kita mendengar nama itu seakan-akan grenade launcher yang luar biasa. Padahal pelurunya bulat. Pelurunya ada banyak," jelas Murad.
Murad menjelaskan bahwa senjata tersebut dapat menggunakan peluru karet, peluru hampa, peluru gas air mata, peluru asap, dan ada juga peluru yang menimbulkan ledakan, tapi tabur.
Murad mengatakan bahwa senjata ini tidak dapat membunuh tapi hanya memberi efek kejut.
"Saya kemukakan di sini sebenarnya senjata in bukan untuk membunuh, tetapi untuk kejut," tambah mantan Kapolda Maluku ini.
Dirinya mengungkapkan bahwa senjata jenis ini pernah dipakai tahun 1998 tapi beda model.
Senjata asal Bulgaria ini diimpor oleh PT. Mustika Duta Mas. Rencananya akan didistribusikan ke Korps Brimob Polri dengan menggunakan Pesawat Charter model Antonov AN-12 TB dengan Maskapai Ukraine Air Alliance UKL-4024.