News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Panglima TNI

Pakar Komunikasi: Jenderal Gatot Telah Berbicara 3 Isu Strategis Pemilu 2019

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kanan) bersama KASAL Laksamana TNI Ade Supandi (kiri), KASAD Jenderal TNI Mulyono (kedua kanan), dan KASAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) menyalksikan gladi resik HUT ke-72 TNI di Cilegon, Banten, Selasa (3/10/2017). Gladi resik tersebut dilaksanakan dalam rangka kesiapan menjelang peringatan HUT ke-72 TNI yang akan dilaksanakan pada Kamis (5/10/2017) dimana Presiden Joko Widodo menjadi Inspektur Upacara. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali mengungkapkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah berbicara mengenai tiga hal yang menjadi isu-isu besar pada Pemilihan Presiden 2019.

Pertama, terkait adanya dugaan pemimpin umat yang akan melakukan makar. Terkait kasus itu, terdapat perbedaan keterangan yang disampaikan Gatot dengan yang disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

"Itu kan jawabannya kriminalisasi. Kapolri bilang beda , Panglima bilang beda kan," kata Effendi saat ditemui di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (5/10/2017).

Kedua, aksi Gatot saat membackan Denny JA terkait ketidakadilan sosial dalam Rapimnas Partai Golkar di Balikpapan, Kaltim, Senin (22/5).

"Itu (soal) ketimpangan ekonomi, kesenjangan ekonomi, siapa yang punya dan lain lain. Apalagi paling banyak investasi China dan lain lain," kata dia.

Ketiga, perintah Gatot kepada jajarannya yang mewajibkan menonton Film G 30 S PKI. Kata Effendi, isu PKI memang sedang terkini karena disebut bangkit atau tidak.

"Saya tidak mengatakan, bahwa dia main politik praktis atau tidak biar publik yang menilai. Tapi saya ingin katakan tiga isu yang dipakai ini adalah isu Pilpres 2019. Isunya itu isu yang paling strategis 2019," ungkapnya

Sementara terkait senjata ilegal 5.000 buah, Effendi menilainya bukan isu Pilpres. Sebelumnya banyak pihak menuding telah bermain politik karena mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial. Belakangan, Gatot mengakui berpolitik.

Namun Gatot beralasan politik yang dia lakukan adalah politik negara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini