Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Monica (15) berkesempatan menjadi pembicara dalam forum The World Health Organization (WHO) 8th Millestone of Global Campaign for Violance Prevention di Ottawa, Kanada tanggal 19-20 Oktober 2017 mendatang.
Purwati, ibu kandung Monica tak menyangka anak keempatnya itu sukses melanglangbuana ke benua seberang sebagai perwakilan Indonesia.
"Saya kemarin diajak ke Kuningan (Kantor VFS Globe) lihat mall diajak makan. Dan sebentar lagi anak saya ke Kanada, saya sebenarnya masih tidak percaya ya, seperti mimpi," jelasnya saat ditemui di kawasan Jalan Gandasuli, Kramat, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2017).
Baca: Hajriyanto Thohari Tidak Setuju Muhammadiyah Dibandingkan dengan NU
Purwati merasa terkejut lantaran dalam kondisi serba terbatas, masih ada anaknya yang mampu mewujudkan mimpinya ke luar negeri.
Monica diketahui berhasil menjadi kandidat yang lolos dalam perlombaan menulis esai mengenai pengalaman kekerasan yang pernah dialami yang diselenggarakan Yayasan Sayangi Tunas Cilik yang merupakan bagian dari organisasi Save The Children di Indonesia.
Baca: Menuliskan Perjalanan Pribadi Seorang Imigran Dalam Buku Bergambar
Purwati membeberkan bahwa Monica merupakan gadis pendiam dan suka membaca.
"Bulan lalu saya baru ketemu dia di Yogyakarta, dia suka sekali baca. Lalu saya tanya lagi baca apa, dia menjawab sedang baca cerpen-cerpen," cerita Purwati.
Purwati mengaku selalu menekankan kepada anak-anaknya untuk selalu berdoa dan belajar untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.
"Saya juga sudah bilang ke Monica, banyakin doa, saya selalu tekankan itu kepada anak-anak saya. Saya selalu bilang ke mereka untuk belajar yang tekun," tegasnya.
Purwati menjadi viral di pemberitaan nasional karena dicari-cari lantaran tandatangannya dibutuhkan oleh Monica untuk keengurusan visanya.
Purwati yang sudah tidak memiliki rumah itu akhirnya ditemukan petugas Dinas Sosial Jakarta di Jalan Gandasuli, Kramat, tepatnya di belakang kantor LP3I.
Ia kini hanya bisa tidur beratapkan langit karena rumahnya telah digusur tahun 2012 silam bersama anak bungsunya.