TRIBUNNEWS.COM - Mendengarkan ceramah dari para ustaz atau ulama bagi seorang muslim bisa membawa kesejukan dan rasa nyaman.
Dalam pembawaannya, para ustaz atau kiai memiliki karakteristik tersendiri sehingga memancing kekaguman dan rasa cinta dari banyak umat.
Dulu ada KH Zainudin MZ contohnya, ia sempat dijuluki 'Dai Sejuta Umat' karena dakwahnya dianggap mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Ada juga 'ustaz gaul', Jefri Al Buchori alias Uje yang menjadi salah satu dai yang diperhitungkan sekaligus menjadi barometer tren busana muslim tanah air.
Rekaman ceramah mereka masih dengan mudah ditemui di media sosial dan masih banyak ditonton hingga sekarang.
Namun beberapa waktu terakhir publik juga dibuat gerah dengan beredarnya rekaman dakwah dari sejumlah ustaz atau ulama yang memiliki gaya dakwah berbeda.
Dalam sejumlah rekaman, terdengar jelas sang ustaz justru menyuarakan kata-kata kotor, tak sedikit menghina bahkan menyeru ajakan perang.
Salah satu yang baru ini hangat dibicarakan adalah ustaz rambut pirang Bahar bin Ali Smith.
Banyak yang menilai gaya dakwah tersebut sama dengan tegas dan berani.
Namun banyak juga yang menilai isi ceramah tersebut justru memperburuk citra Islam itu sendiri.
Gaya dakwah para ulama ini ternyata juga menarik perhatian Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial baru-baru ini, Gatot menyoroti sosok ulama yang berceramah dengan kata kasar.
"Ulama yang ngomongnya kasar, ulama bukan itu?," tanya Panglima dari depan mimbar.
Pertanyaan Panglima itupun dijawab 'bukan' oleh para hadirin.