News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gubernur Baru Jakarta

Djarot Pergi Liburan Saat Pelantikan Anies-sandi, Jimly: Sangat Disayangkan

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indoneesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, menyayangkan sikap Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat yang tidak hadir dalam serah terima jabatan dan pelantikan Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.

Bahkan, Jimly menyebut sifat Djarot kekanak-kanakan karena memilih berlibur ke Labuan Bajo bersama Istri dan anaknya.

"Kita harus menyelaskan sifat mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot yang kekanak-kanakan. Masa dia liburan pas acara serah terima jabatan," kata Jimly Asshiddiqie di Kantor ICMI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2017).

Baca: Ksenia Sobchak, Model Playboy Rusia Berambisi Gantikan Presiden Putin

"Liburan pribadi bawa anaknya istri, ini, dia kan tokoh nasional sudah menjadi politikus PDI Perjuangan sangat disayangkan sikapnya kaya gitu," tambahnya.

Jimly pun mengatakan bahwa kabar Djarot tidak diundang dalam acara serah terima dan pelantikan Anies-Sandi seharusnya tidak menjadi alasan.

Baca: Ketua ICMI: Istilah Pribumi Dibawakan Dalam Pidato Politik Ya Boleh-boleh Saja

Menurutnya, ketidak hadirnya Djarot bisa ditolerir apabila dalam keadaan sakit maupun pergi umroh.

"Kalau dia (alasannya) sakit atau umroh, itu bermutu sedikit alasannya. Ini liburan, kan tidak pantas sekali," ungkap Jimly.

Padahal, menurut Jimly, Djarot sudah mendapat  undangan langsung dari Anies maupun Sandi untuk hadir dalam acara tersebut.

Ia menduga, upaya Djarot tidak hadir dalam acara serah terima jabatan dan pelantikan Anies-Sandi bagian dari upaya tidak mendukung gubernur terpilih.

Seharusnya, sebagai tokoh nasional mencontohkan sikap yang baik bagi para pendukungnya.

"Paling sederhana ngapain dia (Djarot) pergi liburan seolah-olah dengan sengaja mau mempertontonkan kepada publik bahwa dia tidak mendukung gubenrnur terpilih," jelas Jimly.

"Ini kelewatan, ini contoh kasus orang seperti ini tidak pantas menjadi pejabat," sambungnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini